Delegasi Rohingya di Bangladesh Akan Cek Kamp Buatan Junta Myanmar 

Rohingnya di Bangladesh akan dipulangkan ke Myanmar?

Jakarta, IDN Times - Delegasi Rohingya akan berkunjung ke Myanmar pada Jumat (5/4/2023). Pengecekan itu untuk melanjutkan rencana pemulangan para muslim Rohingya dari Bangladesh, kata para pengungsi dan pejabat Dhaka pada Rabu (3/4/2023).

Untuk diketahui, sekitar 1 juta Rohingya mengungsi di Bangladesh. Mereka kabur agar terhindar genosida oleh militer Myanmar pada 2017. 

1. Junta Myanmar bangun kamp baru dekat perbatasan Bangladesh 

Delegasi Rohingya di Bangladesh Akan Cek Kamp Buatan Junta Myanmar Ilustrasi kamp pengungsi (unsplash.com/Levi Meir Clancy)

Delegasi rohingya akan mengunjungi suatu tempat berada di dekat perbatasan Bangladesh. Junta Myanmar berencana membangun pemukiman baru yang bisa dihuni lebih dari seribu Rohingya di wilayah tersebut sebagai proyek percontohan.

"Kami akan diperlihatkan kamp-kamp yang dibangun oleh pemerintah Myanmar untuk Rohingya. Kami akan melihat fasilitas di sana," kata Badiul, pemimpin komunitas Rohingya dan anggota delegasi, dilansir France 24

Sementara itu, seorang pejabat senior pemerintah Dhaka mengatakan, Komisaris Pengungsi Bangladesh Mizanur Rahman akan memimpin delegasi dari 20 pengungsi Rohingya.

"Mereka akan pergi ke sana pada pagi hari dan akan kembali sore hari," ujar pejabat itu, berbicara secara anonim.

Pejabat itu menambahkan, mereka akan mengunjungi pusat penerimaan, pusat transit, dan kamp pemukiman yang dibangun untuk menampung para pengungsi yang masuk.

Pejabat Bangladesh lainnya mengatakan, pihak terkait memperkirakan repatriasi akan dimulai akhir bulan ini sebelum musim hujan.

Baca Juga: Menlu China Kunjungi Myanmar, Ada Apa?

2. Rohingya skeptis dengan rencana pemulangan junta

Delegasi Rohingya di Bangladesh Akan Cek Kamp Buatan Junta Myanmar Ilustrasi pengungsi (pixabay.com/Maruf Rahman)

Para pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp Bangladesh hampir 6 tahun dengan kondisi yang sesak dan kotor. Namun, setelah diberi tahu soal skema pemulangan pada Maret, mereka terlihat skeptis.

"Mengapa kami akan dikirim ke Myanmar tanpa kewarganegaraan?" kata seorang pengungsi yang mengklaim jadi bagian perjalanan delegasi Jumat mendatang, berbicara secara anonim.

"Mengapa kami harus pergi ke Myanmar untuk melihat kamp-kamp? Myanmar adalah negara kami. Mereka harus menunjukkan desa kami, tanah kami," sambung dia, dikutip dari The Straits Times.

3. Sejarah warga Rohingya yang kabur dari Myanmar  

Warga Rohingya di Myanmar dianggap sebagai penyusup dari Bangladesh, meski keberadaan mereka telah lama di Myanmar. 

Pemimpin Junta Myanmar, Min Aung Hlaing, adalah kepala angkatan bersenjata selama penumpasan Rohingya pada 2017. Kekerasan itu membuat Mahkamah Internasional menyelidiki dugaan pemerkosaan, pembunuhan, dan pembakaran di seluruh desa Rohingya oleh pasukan keamanan Myanmar.

Perjanjian pemulangan yang disepakati Bangladesh-Myanmar tahun 2017 tidak membuahkan hasil yang signifikan. Sebab, para Rohingya khawatir kondisi saat itu tidak aman jika mereka kembali.

Baca Juga: 20 WNI Disekap, Kemlu Kirim Nota Diplomatik ke Myanmar 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya