Jutaan Siswa di Filipina Kembali Sekolah Tatap Muka 

Filipina negara paling akhir yang terapkan sekolah offline

Tangerang Selatan, IDN Times - Filipina pada Senin (22/8/2020) membuka kembali pembelajaran tatap muka untuk sekolah dasar dan sekolah menengah. Hal itu menjadi kegiatan sekolah offline pertama kalinya sejak pandemik COVID-19 melanda dua tahun lalu.

Di beberapa sekolah, terlihat beberapa murid menggunakan masker dan berbaris untuk pemeriksaan suhu sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai.

Sophie Macahilig, siswi kelas enam dari Sekolah Dasar Guevara di Manila, mengatakan bahwa dia bersemangat untuk bertemu dengan teman sekelas dan gurunya, setelah mengikuti pelajaran online selama dua tahun.

“Dulu kami bersenang-senang, dan sekarang saya bisa bersenang-senang lagi,” kata anak berusia 11 tahun itu, dikutip dari AFP.

1. Filipina negara paling terakhir di dunia yang menerapkan kembali belajar offline

Melansir Al Jazeera, Filipina merupakan negara di dunia yang paling terakhir menerapkan kembali pelajaran tatap muka. Penutupan kelas yang begitu lama sempat memicu kekhawatiran, karena berpotensi memperburuk krisis pendidikan di negara tersebut.

Di bawah pemerintahan Presiden Rodrigo Duterte pada 2020 lalu, Filipina resmi berlakukan lockdown dan melakukan penutupan sekolah terlama di dunia akibat virus corona. Dia juga menolak aturan untuk membuka kembali sekolah tatap muka, lantaran khawathir memicu gelombang baru.

Penutupan sekolah yang berkepanjangan memicu kekhawatiran terhadap anak-anak Filipina, yang tingkat pengetahuan huruf-nya tergolong rendah sebelum pandemik berlangsung.

Studi Bank Bunia pada 2021 menunjukan, 9 dari 10 anak Filipina menderita kemiskinan belajar, alias ketidakmampuan anak usia 10 tahun untuk membaca dan memahami cerita sederhana.

Vladimir Quetua, ketua dari Alliance of Concerned Teachers di Filipina, mengatakan banyak siswa telah kehilangan minat dan keterampilan mereka untuk belajar.

“Secara umum, dampak dari dua tahun ini adalah kualitas pendidikan. Beberapa siswa kelas delapan kami, (tidak tahu) cara menulis, cara menghitung angka. Dan banyak siswa kita yang kurang minat belajar sama sekali,” ujarnya.

Baca Juga: PPATK: Aliran Dana Judi Online Mengalir ke Thailand hingga Filipina

2. Banyak murid di Filipina hilang minat belajar karena sistem online

Dana Anak-Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) menyambut baik penerapan sekolah tatap muka di Filipina. Juru bicara UNICEF Filipina, Niko Wieland, mengatakan bahwa kelas tatap muka yang dibuka kembali merupakan langkah besar ke arah yang benar.

“Pembelajaran tatap muka sangat penting,” kata Wieland.

“Kita tahu bahwa ketidakhadiran yang berkepanjangan dan tidak bersekolah menyebabkan tingkat putus sekolah lebih tinggi. Ini membuat anak-anak kehilangan kemampuan untuk belajar, bersama teman sebayanya yang sangat penting, terutama di tahun-tahun yang lebih muda, ketika anak-anak perlu menghabiskan waktu mereka untuk mengembangkan keterampilan sosial mereka. Jadi ini adalah momen untuk merayakannya.” sambungnya.

3. Beberapa sekolah masih perlu belajar secara hybrid untuk transisi

Melansir Reuters, hanya sekitar 24 ribu sekolah negeri atau sekitar 46 persen yang diperbolehkan melakhanakan kelas tatap muka dalam kurun seminggu lima kali pertemuan.

Sementara sisanya masih memerlukan sistem pembelajaran hybrid (online dan offline) hingga 2 November dalam menyambut masa transisi, kata pejabat pendidikan.

Adapun seribu sekolah tidak dapat beralih ke kelas tatap muka sepenuhnya karena berbagai faktor, termasuk adanya kerusakan pada gedung sekolah akibat gempa bulan lalu.

Baca Juga: Presiden Baru Filipina Bakal Kunjungi Indonesia Bulan September

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya