Menlu Papua Nugini Resign gegara Biaya Perjalanan Penobatan Charles  

Warga kesal anak Menlu pamer kemewahan jelang ke London 

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Papua Nugini, Justin Tkatchenko, mengundurkan diri dari jabatannya pada Jumat (12/5/2023). Itu diumumkan di tengah kontroversi soal biaya perjalanan delegasi Port Moresby ke Inggris untuk penobatan Raja Charles III.

Tkatchenko mengatakan telah berkonsultasi dengan Perdana Menteri James Marape soal pengundurannya. Meski begitu, dia tetap menjadi anggota parlemen.

"Saya ingin memastikan peristiwa baru-baru ini tidak mengganggu kunjungan resmi dan pertemuan puncak yang akan kita adakan dengan semua Pemimpin Dunia dalam beberapa minggu mendatang," ujar Tkatchenko, dilansir Reuters.

"Saya juga ingin memastikan kebenaran masalah ini dibersihkan dan informasi yang salah serta kebohongan dikoreksi," tambahnya.

Baca Juga: Menlu Retno Terima Kunjungan Menlu Papua Nugini

1. Menlu Tkatchenko mundur jelang kedatangan Presiden AS ke Papua Nugini 

Menlu Papua Nugini Resign gegara Biaya Perjalanan Penobatan Charles  Potret Presiden Amerika Serikat, Joe Biden (Instagram.com/potus)

Melansir Reuters, pengunduran Tkatchenko terjadi jelang kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Perdana Menteri India Narendra Modi ke Port Moresby pada 22 Mei.

Sebelumnya, Tkatchenko mengatakan bahwa Biden akan menandatangani perjanjian pertahanan bersama Port Moresby. Itu merupakan upaya AS untuk memperluas pengaruh di Pasifik, menyusul persaingannya dengan China. Tkachenko belakangan sibuk menangani negosiasi bersama Washington.

Pada Jumat, Marape mengatakan akan mengambil alih tugas Tkachenko untuk persiapan kedatangan Biden, Modi dan puluhan pemimpin dari negara kepulauan Pasifik. Dia pun memuji Tkachenko atas kerjanya yang mengutamakan kepentingan nasional.

Baca Juga: Indonesia Minta Papua Nugini Selidiki Penembakan ABK WNI

2. Warga kesal 30 delegasi hadir penobatan Raja Charles III dengan biaya tinggi   

Menlu Papua Nugini Resign gegara Biaya Perjalanan Penobatan Charles  Ilustrasi aksi unjuk rasa (unsplash.com/Clem Onojeghuo)

Isu 30 delegasi yang diutus ke Westminster Abbey London dengan biaya tinggi ramai diperbincangkan warga Papua Nugini. Mereka menilai ongkos tersebut seharusnya untuk pembangunan rumah sakit. Setiap delegasi mendapat tunjangan 14 ribu dolar (sekitar Rp208 juta) untuk keperluan hotel dan tiket pesawat.

Sementara itu, Marape mengatakan dia ingin meminta maaf kepada keluarga Tkatchenko, terutama putrinya yang trauma akibat dihujat publik soal perjalanannya ke London bersama ayahnya.

"Tidak ada perempuan yang pantas diperlakukan seperti Savannah diperlakukan selama beberapa hari terakhir," katanya.

Baca Juga: Silsilah Takhta Kerajaan Inggris, Raja Charles Jadi Pewaris Terlama

3. Kontroversi Menlu Justin Tkatchenko lainnya jelang pengunduran diri   

Belakangan ini, putri Tkatchenko jadi pusat amarah publik di Tiktok. Itu terjadi setelah memposting video yang membahas belanjaan barang mewah miliknya sebelum terbang ke Inggris dari bandara Singapura.

Menanggapi hal itu, Tkachenko menyebut publik yang mengkritik anaknya di media sosial sebagai binatang primitif. Hal itu menuai reaksi lebih lanjut dari warga. Dia pun meminta maaf atas pernyataan tersebut.

Marape mengakui bahwa itu adalah pilihan kata yang buruk yang dilontarkan oleh menterinya, dikutip dari Channel News Asia.

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya