Muncul Spanduk Protes di China, Tuntut Presiden Xi Jinping Lengser!

Terang-terangan menyebut Xi Jinping diktator!

Tangerang Selatan, IDN Times - Aksi protes langka terjadi di distrik Beijing pada Kamis (13/10/2022), yang menyerukan untuk diakhirinya kebijakan lockdown ketat COVID-19. Hal itu muncul menjelang kongres Partai Komunis China (PKC) pada 16 Oktober mendatang.

Dari foto dan video yang beredar di media sosial, muncul gumpalan asap dari jalan layang di distrik Haidian. Selain menentang lockdown, spanduk itu juga menyerukan Presiden Xi Jinping untuk lengser dari jabatannya.

"Mari kita mogok dari sekolah dan dari tempat kerja dan singkirkan pengkhianat diktator Xi Jinping," tulisnya dari spanduk.

Tak lama kemudian, spanduk itu dicabut oleh pihak berwenang yang tengah siaga tinggi mengamankan kongres PKC ke-20. Kongres itu yang diyakini akan membahas penambahan masa jabatan Presiden Xi menjadi lima tahun ketiganya. 

1. Xi Jinping diprotes secara terang-terangan 

Protes itu muncul secara tidak biasa, lantaran begitu terang-terangan menyindir Presiden Xi. Biasanya, penduduk China menggunakan unsur majas dan gambar miring agar terhindar sensor dari otoritas. 

"Kami tidak ingin tes COVID, kami ingin makan, kami tidak ingin dikunci, kami ingin bebas," tertera pesan lainnya di spanduk, dikutip dari Reuters.

Selang beberapa waktu, spanduk yang digantung itu hilang, tetapi masih ada bekas hitam di bahu jalan layang imbas kobaran api. Belum jelas siapa yang menggantungkan spanduk itu dan kapan dipasangnya.

Sejauh ini, kebijakan nol-COVID di China telah memicu lockdown ketat di sejumlah distrik. Hal itu menyebabkan dampak ekonomi yang parah dan memicu frustasi yang luas dari masyarakat setempat.

Baca Juga: Lockdown Makin Ketat, China Minta Warganya untuk Sabar dan Legowo

2. Warga sekitar enggan mengakui adanya aksi protes

Puluhan polisi yang berkerumun di sekitar daerah itu mengunjungi beberapa toko. Mereka juga terlihat menghentikan pejalan kaki dan bertanya. Wartawan Associated Press juga diinterogasi tiga kali dan diminta menunjukan identitasnya oleh kepolisian. 

Meski begitu, pihak kepolisian mengklaim bahwa tidak ada insiden aneh yang terjadi di daerah tersebut.

Tiga pemilik toko yang dekat dari jalan layang membantah ketika ditanya apakah melihat kejadian yang tidak biasa, seperti melihat spanduk protes dan kobaran asap.

Akan tetapi, seorang pengendara sepeda yang menunggu di lampu lalu lintas terdengar mengungkapkan bahwa lalu lintas di daerah itu sempat macet saat pagi hari, dan muncul asap yang mengepul dari jembatan.

3. Informasi mengenai protes seketika hilang dari media sosial

Dari platform media sosial Weibo, yang populer di China, setiap unggahan yang berisi tagar Beijing atau Haidian langsung hilang. Beberapa pengunggah terlihat mendukung dan memuji keberanian pihak yang memasang spanduk, tanpa secara langsung mengacu pada kejadian tersebut.

Melansir AP, penduduk yang menggunakan Twitter mengatakan bahwa akun MiChat mereka telah dinonaktifkan sementara, tepatnya setelah menyebarluaskan foto insiden itu. 

Sebuah lagu berjudul “Jembatan Sitong” dihapus dari platform musik online, lantaran judulnya mirip seperti nama dari tempat insiden yang dilaporkan terjadi.

Penduduk China merupakan pengguna internet terbesar di dunia, di mana sebagian besar hidup mereka bergantung pada website untuk berbelanja dan hiburan. Bahkan, itu tetap berjalan di saat pihak berwenang mengawasi komentar dan kritikan terhadap Xi Jinping dan para petinggi PKC.

Baca Juga: Tepis Isu Kudeta, Xi Jinping Muncul Depan Publik 

Syahreza Zanskie Photo Verified Writer Syahreza Zanskie

Feel free to contact me! syahrezajangkie@gmail.com

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya