Jakarta, IDN Times - Tahanan Palestina terkemuka, Abdullah Barghouti, dilaporkan mengalami kekerasan fisik yang parah di penjara Israel. Setiap hari, para petugas penjara menyiksanya hingga berjam-jam.
Barghouti, yang telah ditahan sejak 2003, memang telah menghadapi kondisi keras sepanjang masa penahanannya. Namun, keluarganya mengatakan bahwa penyiksaan tersebut semakin parah sejak dimulainya perang Israel di Gaza pada Oktober 2023.
Barghouti adalah anggota sayap bersenjata Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam. Pria yang juga memegang kewarganegaraan Yordania ini menjalani hukuman penjara terlama di tahanan Israel. Ia dijatuhi hukuman 67 kali penjara seumur hidup karena keterlibatannya dalam serangan bom yang menewaskan puluhan warga Israel.
Pria berusia 53 tahun itu termasuk tokoh penting Palestina yang enggan dibebaskan oleh Israel dalam negosiasi pertukaran tahanan dengan Hamas.