Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dukung Palestina, Spanyol Batalkan Pembelian Peluru Israel 

Bendera Spanyol (unsplash.com/Chris Boland)

Jakarta, IDN Times - Spanyol mengumumkan pembatalan kontrak pembelian peluru senilai 6,6 juta euro (Rp126,2 juta) dari perusahaan Israel, IMI Systems, pada Kamis (24/4/2025). Keputusan ini diambil setelah mendapat tekanan keras dari mitra koalisi juniornya, Sumar.

Kebijakan ini juga mencerminkan komitmen Spanyol untuk tidak bertransaksi senjata dengan Israel di tengah konflik Jalur Gaza. Langkah ini diambil setelah perdebatan sengit dalam koalisi pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Pedro Sánchez.

Tekanan dari Sumar, partai sayap kiri yang dipimpin Wakil Perdana Menteri Yolanda Díaz, memuncak ketika Izquierda Unida, salah satu kelompok dalam Sumar, mengancam menarik dukungan dari koalisi minoritas pada Rabu (23/4/2025).

Mereka menyebut pembelian peluru sebagai pelanggaran nyata terhadap perjanjian koalisi yang menentang perdagangan senjata dengan Israel. Ancaman ini mendorong pemerintah untuk segera mencari jalan keluar hukum guna membatalkan kontrak tanpa menimbulkan kerugian finansial.

Pembatalan kontrak ini menjadi sorotan dunia karena menegaskan sikap kritis Spanyol terhadap kebijakan Israel di wilayah pendudukan Palestina, sekaligus menunjukkan kerapuhan politik dalam koalisi pemerintahan Sánchez. 

1. Latar belakang keputusan pembatalan

Spanyol semual ingin membeli 15,3 juta peluru kaliber 9 mm dari IMI Systems, anak perusahaan Elbit Systems yang diwakili Guardian LTD Israel di Spanyol.

Kementerian Dalam Negeri Spanyol sempat bersikeras melanjutkan kontrak pada Selasa (22/4/2025) karena pembatalan dianggap terlambat dan berisiko merugikan keuangan negara, serta mengganggu pasokan amunisi untuk Guardia Civil. Namun, tekanan dari Sumar mengubah arah kebijakan.

“Pembelian ini adalah pelanggaran terang-terangan terhadap komitmen koalisi dan melemahkan upaya Spanyol untuk menuntut pertanggungjawaban Israel atas tindakannya di Gaza,” kata seorang juru bicara Sumar, dikutip dari The Guardian.

Pemerintah akhirnya memilih membatalkan kontrak untuk menjaga stabilitas koalisi, meskipun risiko hukum dan finansial masih membayangi. Keputusan ini juga sejalan dengan pengakuan resmi Spanyol atas negara Palestina pada 2024.

2. Reaksi koalisi dan dampak politik

Keputusan awal Kementerian Dalam Negeri untuk melanjutkan kontrak memicu kemarahan di kalangan mitra koalisi. Izquierda Unida mengancam keluar dari koalisi, menuding pemerintahan Sánchez tidak konsisten dengan sikap pro-Palestina yang selama ini digaungkan. 

“Kami tidak bisa mendukung pemerintahan yang mengabaikan prinsip dasar kemanusiaan,” ujar seorang perwakilan Izquierda Unida, dilansir dari Reuters.

Tekanan ini memaksa Sánchez untuk bertindak cepat. Pembatalan kontrak diumumkan hanya sehari setelah ancaman tersebut, menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesatuan koalisi di tengah tantangan politik domestik dan internasional.

Namun, langkah ini juga memicu kritik dari beberapa pihak yang khawatir akan dampaknya pada keamanan nasional akibat potensi kekurangan amunisi.

3. Implikasi internasional dan langkah ke depan

Pembatalan kontrak ini memperkuat citra Spanyol sebagai kritikus vokal kebijakan Israel, terutama sejak konflik Gaza yang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Sánchez, yang kerap mempertanyakan kepatuhan Israel terhadap hukum kemanusiaan internasional, telah menjadikan isu Palestina sebagai salah satu pilar kebijakan luar negerinya. 

Sumber pemerintah pada Kamis (24/4/2025) menegaskan bahwa Spanyol tidak akan membeli atau menjual senjata ke perusahaan Israel, dikutip dari Arab News.

Meski demikian, pemerintah masih menghadapi tantangan hukum. Kementerian Dalam Negeri sebelumnya memperingatkan bahwa membatalkan kontrak bisa memaksa Spanyol membayar penuh tanpa menerima pengiriman, berdasarkan saran dari jaksa negara.

Untuk mengatasi ini, pemerintah berencana mencari pemasok alternatif untuk memenuhi kebutuhan amunisi Guardia Civil sambil tetap mematuhi komitmen politiknya. Langkah ini kemungkinan akan memengaruhi hubungan dagang Spanyol dengan Israel dan menjadi preseden bagi negara lain di Eropa.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us