Jakarta, IDN Times - Pemerintah Taliban melarang sedikitnya 679 buku pelajaran digunakan di universitas-universitas di seluruh Afghanistan. Arahan baru ini dikeluarkan pada akhir Agustus lalu.
Sekitar 140 buku karya perempuan dan 310 buku yang ditulis oleh penulis Iran atau diterbitkan di Iran masuk dalam daftar larangan tersebut. Dalam surat yang diedarkan ke seluruh universitas, pemerintah menyatakan bahwa isi buku-buku tersebut bertentangan dengan prinsip syariah.
Segera setelah larangan mulai berlaku pada 28 Agustus, baik universitas swasta maupun negeri dilarang mengajar, mengutip, atau menggunakan buku-buku tersebut.