Jakarta, IDN Times - Korea Utara (Korut) meratifikasi perjanjian pertahanan penting dengan Rusia yang menetapkan bantuan militer timbal balik. Itu dilakukan seiring dengan meningkatnya kekhawatiran internasional atas peningkatan kerja sama militer antara Moskow dan Pyongyang.
Intelijen Korsel, AS, dan Ukraina mengatakan bahwa setidaknya 11 ribu tentara Korut telah dikirim untuk berperang di garis depan melawan pasukan Kiev. Sebagian besar pasukan Pyongyang telah dikerahkan ke wilayah Kursk di Rusia, yang sebagian berada di bawah kendali negara yang didukung Barat tersebut, dikutip dari Al Jazeera.
Pemimpin Korut Kim Jong Un menandatangani dekrit untuk meratifikasi perjanjian tersebut pada Senin (11/11/2024). Perjanjian tersebut dianggap sebagai kesepakatan terbesar kedua negara sejak berakhirnya Perang Dingin. Perjanjian mulai berlaku ketika kedua belah pihak saling bertukar instrumen ratifikasi.