Jakarta, IDN Times - Jumlah tentara cadangan Israel yang bersedia kembali bertugas di Gaza dilaporkan telah menurun drastis karena masalah politik.
"Setelah Israel memutuskan untuk melanggar gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera serta melanjutkan pertempuran, militer mencatat penurunan motivasi di kalangan pasukan cadangan. Dalam 2 pekan terakhir, banyak prajurit cadangan memberi tahu komandan mereka bahwa mereka tidak akan melapor jika dipanggil kembali untuk bertugas," lapor surat kabar Israel, Haaretz, pada Jumat (28/3/2025).
Beberapa alasan di balik keengganan ini adalah keputusan pemerintah untuk memecat Kepala Shin Bet Ronen Bar, mengubah komposisi Komite Seleksi Yudisial, serta rencana pencopotan jaksa agung. Selain itu, para tentara juga khawatir atas tindakan pemerintah yang mengabaikan putusan Mahkamah Agung.