Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tentara (unsplash.com/Diego González)

Intinya sih...

  • Jumlah tentara cadangan Israel yang bersedia bertugas di Gaza menurun drastis karena masalah politik.
  • Alasan keengganan termasuk pelanggaran kesepakatan pertukaran sandera, undang-undang pembebasan komunitas ultra-Ortodoks dari wajib militer, dan dorongan untuk melakukan kudeta yudisial.
  • Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Jalur Gaza pada 18 Maret, menghancurkan gencatan senjata Israel-Hamas dan menyebabkan korban tewas lebih dari 50 ribu orang.

Jakarta, IDN Times - Jumlah tentara cadangan Israel yang bersedia kembali bertugas di Gaza dilaporkan telah menurun drastis karena masalah politik.

"Setelah Israel memutuskan untuk melanggar gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera serta melanjutkan pertempuran, militer mencatat penurunan motivasi di kalangan pasukan cadangan. Dalam 2 pekan terakhir, banyak prajurit cadangan memberi tahu komandan mereka bahwa mereka tidak akan melapor jika dipanggil kembali untuk bertugas," lapor surat kabar Israel, Haaretz, pada Jumat (28/3/2025).

Editorial Team

EditorFatimah

Tonton lebih seru di