Jakarta, IDN Times - NATO sedang membahas peningkatan target anggaran pertahanan karena beberapa di antaranya belum memenuhi ambang batas 2 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, menyebutkan bahwa belanja pertahanan dari Kanada dan negara-negara Eropa anggota NATO meningkat 20 persen pada 2024. Total investasi mencapai 485 miliar dolar AS (Rp7,2 triliun). Namun, ia menyatakan bahwa jumlah tersebut masih belum cukup untuk mengantisipasi ancaman serangan Rusia sebelum akhir dekade ini.
"Dua pertiga sekutu menghabiskan setidaknya 2 persen dari PDB mereka untuk pertahanan. Saya berharap lebih banyak sekutu akan memenuhi dan dalam banyak kasus, melampaui target pada 2025," katanya pada Selasa (12/2/2025), dilansir Euronews.
Menteri pertahanan dari 32 negara anggota NATO bertemu di Brussels pada Kamis. Ini merupakan pertemuan pertama mereka sejak pemerintahan Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilantik. Agenda utama dalam pertemuan ini adalah dukungan untuk Ukraina serta peningkatan anggaran pertahanan.