Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

11 Kabel Bawah Laut Baltik Rusak, NATO Siaga!

ilustrasi (Unsplash.com/Ian Yates)
Intinya sih...
  • Sejak Oktober 2023, 11 kabel bawah laut di Baltik rusak, meningkatkan kecurigaan terkait serangan sengaja.
  • NATO meningkatkan kehadiran di wilayah tersebut setelah kapal Bulgaria bernama Vezhen ditangkap karena diduga menyeret jangkar melintasi dasar laut.
  • Uni Eropa khawatir Rusia menargetkan kabel-kabel bawah laut sebagai bagian kampanye perang hibrida untuk mengganggu stabilitas negara-negara Eropa. Finlandia menyita dan menyelidiki kapal tanker Eagle S yang merusak kabel listrik Estilink 2 dan dua kabel lainnya pada Desember 2024.

Jakarta, IDN Times - Dalam 15 bulan terakhir, sejak Oktober 2023, setidaknya 11 kabel bawah laut di Baltik telah rusak. Operator kabel mengatakan bahwa kerusakan kabel itu adalah hal yang biasa, tapi frekuensi dan konsentrasi insiden tersebut meningkatkan kecurigaan.

Ada dugaan bahwa serangkaian kerusakan mungkin telah disengaja. Insiden terbaru pada Minggu (26/1/2025), adalah terputusnya kabel serat optik yang menghubungkan Latvia dengan pulau Gotland di Swedia.

Minggu ini, NATO telah meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut dengan kapal fregat, pesawat terbang, dan pesawat nirawak angkatan laut.

1. Penyelidikan insiden terbaru

Ilustrasi kapal tanker (Pexels.com/Alexander Bobrov)

Minggu ini, kapal milik Bulgaria bernama Vezhen telah ditangkap. Kapal diduga menyeret jangkar melintasi dasar laut sehingga memutus kabel antara Swedia dan Latvia.

Dilansir VOA, CEO perusahaan, Aleksander Kalchev, membantah bahwa kerusakan itu dilakukan dengan sengaja.

Namun pihak Swedia telah menaiki kapal itu untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut.

"Tim penyelam Angkatan Laut Latvia telah melakukan inspeksi di lokasi kerusakan dan mengumpulkan bukti bekerja sama dengan kapal Penjaga Pantai Swedia," kata Andris Spruds, Menteri Pertahanan Latvia.

2. Kekhawatiran perang hibrida oleh Rusia

Uni Eropa telah mengutarakan keprihatinannya terkait kerusakan kabel bawah laut tersebut. Ada dugaan dan kekhawatiran bahwa Rusia adalah pihak yang menargetkan kabel-kabel itu, sebagai bagian kampanye perang hibrida untuk mengganggu stabilitas negara-negara Eropa.

"Hibrida berarti sabotase. Hibrida berarti serangan siber. Hibrida terkadang berarti serangan pembunuhan, percobaan pembunuhan, dan dalam kasus ini, berarti menyerang infrastruktur bawah laut kita yang penting," kata Sekjen NATO, Mark Rutte, tanpa menyebut Rusia.

Finlandia saat ini telah menyita dan menyelidiki kapal tanker Eagle S yang merusak kabel listrik Estilink 2 dan dua kabel lain yang menghubungkan Finlandia dan Estonia. Insiden itu terjadi pada 25 Desember 2024.

Kapal itu disebut sebagai armada bayangan Moskow yang digunakan untuk membawa minyak guna menghindari sanksi Barat.

3. Eropa harus meningkatkan keamanan dan pertahanan

Perdana Menteri (PM) Denmark Mette Frederiksen akan melanjutkan pembicaraan dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz untuk membahas masalah tersebut. Insiden yang terjadi itu, disebut tanda ancaman berkelanjutan oleh Rusia.

"Ini menunjukkan ancaman yang ditimbulkan oleh armada bayangan Rusia," kata Scholz, dikutip ABC.

Frederiksen di sisi lain, mengatakan bahwa Eropa harus meningkatkan keamanan dan pertahanannya.

"Kami melihat serangan hibrida Rusia di Eropa, di Laut Baltik. Kita membutuhkan Eropa yang lebih kuat dan lebih tegas yang semakin berdiri sendiri," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us