Jakarta, IDN Times - Ratusan orang terdampar di seberang sungai di Lembah Manoor, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan, setelah banjir bandang melanda negara tersebut pada Jumat pekan lalu.
Lembah Manoor terletak di pegunungan Kaghan, yang merupakan tujuan wisata terkenal di Pakistan. Setidaknya, ada 15 orang yang tewas akibat banjir bandang di wilayah ini.
Dilansir dari BBC, Senin (29/8/2022), warga yang selamat dan tinggal di penampungan sementara, menulis surat untuk meminta bantuan. Surat itu ditujukan untuk pemerintah dan komunitas internasional.
“Kami membutuhkan persediaan obat-obatan dan tolong bangun kembali jembatan yang runtuh karena kami tidak punya apa-apa sekarang,” tulis seorang warga Lembah Manoor.
Jembatan beton yang menghubungkan lembah dan pusat kota pun hancur disapu banjir. Akibatnya, warga yang tinggal di desa-desa yang ada di lembah pun kesulitan menerima bantuan.
Meski jembatan utama telah hancur, namun pemerintah setempat langsung membangun jembatan penyeberangan dari kayu untuk memperlancar distribusi bantuan.
“Ada orang-orang yang kehilangan harta benda. Kami butuh bantuan dan makanan. Ada pasar kecil di sini juga tersapu banjir,” kata seorang warga bernama Soheil.
Korban tewas akibat banjir muson yang melanda Pakistan telah melampaui seribu orang.
Pemerintah menandai bencana sebagai banjir dengan tingkat sangat tinggi di beberapa daerah di sepanjang Sungai Kabul dan Indus, khususnya di Nowshera di provinsi Khyber Pakhtunkhwa (KP) dan Kalabagh dan Chashma di provinsi Punjab.
Sebagian besar negara tetap terendam, khususnya provinsi Balochistan, KP dan Sindh di selatan, karena hujan lebat terus melanda sebagian negara itu. Sedikitnya 347 orang tewas di Sindh, disusul Balochistan 238 orang dan KP 226 orang.