Kolombo, IDN Times - Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena menginformasikan Zahran Hashim, penceramah radikal yang diduga memimpin pengeboman pada Minggu Paskah (21/4), telah tewas di Hotel Shangri-La Colombo. Hotel yang ramai sebagai tujuan wisatawan tersebut menjadi salah satu lokasi pengeboman yang merenggut lebih dari 250 nyawa.
Sirisena menyampaikan kabar ini pada Jumat (26/4) ketika banyak pihak mempertanyakan kemampuan pemerintah dan intelijen Sri Lanka dalam mendeteksi ancaman terorisme berskala besar seperti itu. Berdasarkan kabar terakhir, Menteri Kabinet Bidang Pertahanan Hemasiri Fernando memilih untuk mengundurkan diri pascatragedi memilukan tersebut.
Lalu, bagaimana Pemerintah Sri Lanka bisa yakin bila dalang utama pemboman itu sudah benar-benar tewas? Mengapa pula Pemerintah Sri Lanka mengoreksi jumlah korban tewas?