Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
twitter.com/allafrica

Mogadishu, IDN Times - Sebuah serangan bom bunuh diri terjadi di kota Mogadishu pada hari Sabtu, 22 Desember 2018, waktu setempat. Kejadian tersebut telah menewaskan sebanyak 15 orang, salah satu korban tewas adalah seorang jurnalis ternama di Somalia. Bagaimana awal ceritanya?

1. Kejadian ini diklaim oleh kelompok Al Shabab

twitter.com/Reuters

Dilansir dari Independent.co.uk, peristiwa bom bunuh diri yang terjadi 2 ledakan di dekat istana Kepresidenan di Mogadishu telah menewaskan setidaknya 15 orang. Saksi mata mengungkapkan ledakan pertama disebabkan oleh bom mobil di pos pemeriksaan keamanan dekat teater nasional, dimana terlihat sekali asap putih tebal terlihat naik.

Salah seorang jurnalis ternama di Somalia yang menjadi korban tewas adalah Awil Dahar Sihad, yang bekerja untuk salah satu televisi di Somalia, Universal TV. "Bom mobil bunuh diri pertama di pos pemeriksaan menewaskan lima orang yang sebagian besar adalah tentara keamanan.

"Empat orang lainnya terluka. Korban jiwa mungkin meningkat. Masih terlalu dini untuk memiliki detail ledakan kedua," ungkap pernyataan Mayor Mohammad Hussein yang menyelidiki kejadian ini seperti yang dikutip dari Independent.co.uk. Kelompok Al Shabab mengklaim bertanggung jawab atas kejadian tersebut.

2. Sebanyak 2 pejabat lokal menjadi korban luka-luka akibat peristiwa ini

ilustrasi serangan bom di Somalia (twitter.com/somali_online)

Seorang pejabat keamanan setempat mengatakan diantara korban luka-luka adalah seorang anggota parlemen Somalia, Warsame Mohamed Jodah, dan wakil walikota Mogadishu, Abdullahi Mohamed Tuulah. Ledakan bom kedua sendiri sampai saat ini belum diketahui apa penyebabnya.

Berdasarkan sebuah laporan, ledakan kedua ini merupakan ledakan yang menargetkan mereka yang telah merespons ledakan pertama sebelumnya. Badan Intelijen Somalia dikabarkan telah menangkap seorang pengemudi mobil serta seorang pria lainnya yang melakukan koordinasi serangan.

3. Kelompok Al Shabab sudah berkali-kali melakukan serangan di Somalia

twitter.com/BBCAfrica

Al Shabaab sering melakukan serangan di Mogadishu. Para anggotanya ingin mengusir pemerintah dan memaksakan aturannya berdasarkan interpretasi ketatnya sendiri terhadap hukum syariah Islam.

Kelompok ini dipaksa keluar dari Mogadishu pada 2011 tetapi mempertahankan pijakan di beberapa daerah. Ini telah menewaskan ribuan warga Somalia dan ratusan warga sipil di seluruh Afrika Timur dalam pemberontakan selama satu dekade.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team