Jakarta, IDN Times - Kementerian Dalam Negeri Singapura akhirnya angkat suara terkait alasan negaranya menolak Ustaz Abdul Somad (UAS) masuk ke Singapura pada 16 Mei lalu. Kementerian itu menyebut, UAS kerap menyebarkan ajaran ekstremisme.
Singapura menyebut salah satu contoh, yaitu UAS berceramah soal bom bunuh diri adalah sah dalam konteks konflik Palestina-Israel dan dapat dianggap syahid.
Sebelumnya, UAS mengaku ditolak masuk ke Singapura oleh imigrasi setempat. UAS berangkat menuju ke Negeri Singa dengan menggunakan kapal MV Brilliance of Majestic dari Batam pada pukul 12.50 WIB.
Begitu tiba di Singapura, otoritas imigrasi dan pemeriksaan Singapura (ICA) menolak dia masuk beserta enam orang lainnya.