Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Kosovo (instagram.com/albinkurti_)

Jakarta, IDN Times - Kosovo pada Rabu (28/12/2022) menutup pintu perbatasan terbesar antara Serbia-Kosovo. Keputusan ini diambil setelah warga Serbia yang memblokade pintu perbatasan di Merdare untuk menentang keputusan pemerintah Kosovo. 

Sehari sebelumnya, Kosovo Utara terus dilanda ketegangan setelah warga etnis Serbia mendirikan barikade baru jalan di Mitrovica dan Zvecan. Mereka menuntut Pristina segera membebaskan mantan polisi dari etnis Serbia yang dituduh sebagai teroris. 

1. Puluhan warga Serbia memblokade perbatasan Merdare

Pemblokiran jalan ini dilakukan sekitar 20 orang sejak Selasa (27/12/2022) sore di wilayah Merdare, Serbia. Warga mendirikan barikade dengan sebuah truk, kontainer, dan traktor yang diparkir melintang di badan jalan, seperi yang terjadi di Kosovo Utara. 

Dilaporkan N1, puluhan warga itu mengaku akan mempertahankan barikade tersebut hingga waktu yang tidak ditentukan. Mereka juga mengekspresikan harapannya agar wrga lain mendukung keputusan dan mengikuti aksinya. 

Akibatnya, seluruh lalu lintas dari dan menuju ke pintu perbatasan Merdare ditutup dari sisi Serbia. Kementerian Luar Negeri Kosovo menyarankan kepada seluruh pengendara agar menggunakan pintu perbatasan lain. 

"Kelompok kriminal Serbia telah memblokir pintu perbatasan di Merdare. Semua pengendara dan warga yang menuju ke sana disarankan menggunakan pintu perbatasan lain di Makedonia Utara, hingga pemberitahuan lanjutan dari institusi Republik Kosovo," tutur Kemlu Kosovo. 

2. UE dan AS serukan pembukaan perbatasan Medare

Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatirannya terkait ketegangan Serbia-Kosovo. Keduanya menyarankan agar demonstran membuka barikade di Merdare, Serbia. 

"Kami menyarankan kepada semuanya agar menahan diri untuk bertindak gegabah dan menurunkan tensi. Mengurungkan diri dari provokasi, ancaman, ataupun intimidasi," tutur pernyataan gabungan UE dan AS pada Rabu kemarin, dikutip RFE/RL.

UE dan AS juga terus menghubungi Presiden Serbia, Aleksandar Vucic, dan Perdana Menteri Kosovo, Albin Kurti, untuk menemukan solusi politik untuk menurunkan tensi. Selain itu, keduanya bersedia sepakat demi kepentingan stabilitas, keamanan, dan kesejahteraan warganya. 

3. Serbia siap menyetujui perjanjian di tengah ketegangan

Menteri Pertahanan Serbia, Milos Vucevic, mengatakan bahwa Serbia sudah bersiap untuk menyetujui perjanjian. Namun, ia tidak mengungkap lebih detail soal perjanjian apa yang akan disetujui. 

Vucevic menyebut pemblokiran jalan di Kosovo Utara berlangsung damai dan sesuai aturan demokratik. Ia menambahkan bahwa Serbia terus berkomunikasi dengan diplomat negara-negara Barat untuk menyelesaikan masalah ini. 

"Kami semua khawatir terkait situasi di Kosovo dan ke mana semua ini akan mengarah. Namun, Serbia sudah siap untuk menyetujui perjanjian," tutur Vucevic, dilansir France24.

Penutupan perbatasan Medare ini hanya menyisakan tiga perbatasan kecil Serbia-Kosovo lain yang dibuka. Ini setelah sebelumnya hanya dua perbatasan Serbia-Kosovo di bagian utara sudah diblokir oleh para demonstrasn sejak 10 Desember lalu. 

Dilaporkan Reuters, Bandara Pristina juga ikut ditutup sehari sebelumnya setelah ada ancaman bom. Namun, aparat kepolisian yang mengamankan bandara masih belum tahu apakah ini berhubungan dengan tensi terbaru di Kosovo utara. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team

EditorBrahm