Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Thailand (unsplash.com/chris robert)
Bendera Thailand (unsplash.com/chris robert)

Intinya sih...

  • Pos Poipet ditutup akibat bentrokan berkepanjangan

  • Rencana repatriasi warga Thailand melalui jalur alternatif

  • Bentrokan meningkat dan meluas ke wilayah pesisir

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times -Thailand pada Selasa (16/12/2025), tengah berupaya memulangkan sekitar 6.000 warganya yang terjebak di perbatasan dengan Kamboja. Warga tersebut tidak dapat kembali ke negaranya setelah pos lintas batas utama ditutup akibat bentrokan militer yang telah berlangsung selama lebih dari dua minggu.

Konflik di sepanjang garis perbatasan kedua negara yang membentang sekitar 817 kilometer itu masih berlanjut tanpa tanda-tanda mereda. Upaya internasional untuk menengahi dan mendorong gencatan senjata sejauh ini belum berhasil meredakan ketegangan.

1. Penutupan pos Poipet akibat bentrokan berkepanjangan

Pemerintah Kamboja menutup pos lintas batas di Poipet sejak Sabtu (13/12/2025) karena alasan keamanan setelah terjadi tembakan lintas batas dari pasukan Thailand. Penutupan tersebut membuat ribuan pekerja Thailand tertahan di wilayah itu, sementara konflik di perbatasan telah menyebabkan lebih dari setengah juta orang mengungsi dan menewaskan hampir 40 orang.

Hun Sen, mantan pemimpin berpengaruh Kamboja, menjelaskan bahwa langkah penutupan dilakukan untuk melindungi warga sipil dari tembakan tak terkendali pasukan Thailand di sekitar area tersebut. Meski demikian, pos lintas batas di wilayah yang bebas konflik tetap beroperasi, dan aktivitas penerbangan masih berjalan seperti biasa.

2. Rencana repatriasi warga Thailand melalui jalur alternatif

Kementerian Luar Negeri Thailand di Bangkok mengumumkan bahwa warga Thailand yang berada di Poipet dapat meminta bantuan untuk pulang menggunakan penerbangan melalui Konsulat Thailand di Siem Reap, yang merupakan pintu masuk ke kompleks Candi Angkor Wat. Pemerintah juga meminta warga Thailand lain yang masih berada di Kamboja agar segera menghubungi pejabat setempat jika membutuhkan evakuasi darurat.

“Tentara mengatakan bahwa pertempuran terus berlangsung di sepanjang garis perbatasan. Situasi masih belum stabil,” kata Rear-Admiral Surasant Kongsiri, juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, dilansir The Straits Times.

Selain itu, Thailand tengah menyiapkan langkah untuk menghentikan pasokan bahan bakar ke Kamboja yang dikirim melalui kapal berbendera Thailand. Kebijakan ini dimaksudkan untuk mencegah potensi dukungan terhadap operasi militer dan telah menjadi salah satu isu prioritas bagi pemerintah.

3. Bentrokan meningkat dan meluas ke wilayah pesisir

Pasukan Thailand dan Kamboja terus terlibat bentrokan di berbagai titik sepanjang perbatasan sejauh 817 kilometer. Kedua pihak saling menuduh sebagai pihak yang memulai konflik, sementara pertempuran kali ini terjadi dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya, meluas dari kawasan hutan pedalaman hingga wilayah pesisir.

"Pasukan Kamboja akan terus berdiri teguh, berani, dan kokoh dalam perjuangan mereka melawan agresor," ujar Kementerian Pertahanan Kamboja.

Malaysia dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan darurat para menteri luar negeri ASEAN pada pekan depan untuk membahas upaya pemulihan gencatan senjata. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pernah memediasi penghentian konflik selama lima hari pada Juli 2025 melalui jalur negosiasi perdagangan. Namun, Perdana Menteri Thailand, Anutin Charnvirakul, menegaskan bahwa negaranya tidak menghadapi tekanan internasional untuk segera memberlakukan gencatan senjata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team