Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kamboja Tutup Perbatasan, Thailand Setop Pengiriman Bahan Bakar

Kamboja Tutup Perbatasan, Thailand Setop Pengiriman Bahan Bakar
Wilayah pelintasan perbatasan Kamboja dan Thailand. (commons.wikimedia.org/Jorge Láscar)
Intinya sih...
  • Trump coba mediasi konflik antara Thailand dan Kamboja.
  • Serangan udara Thailand terus berlanjut di Kamboja.
  • Thailand setop pengiriman bahan bakar ke Laos karena khawatir disalurkan ke Kamboja.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kamboja menutup perbatasan dengan Thailand, karena pertempuran terus berlanjut antara kedua pasukan. Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengatakan, perbatasan akan ditutup hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Sebelumnya, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul mengatakan, dia memberi tahu Presiden Amerika Serikat (AS) Trump jika gencatan senjata hanya akan mungkin terjadi setelah Kamboja menarik semua pasukannya dan membersihkan ranjau darat.

Para pejabat Thailand mengatakan empat tentara tewas pada Sabtu (13/12), karena kedua pihak melaporkan terus terjadi pemboman dan baku tembak artileri. Kamboja belum memperbarui angka korban militernya.

Kementerian Pertahanan Kamboja mengatakan, jet tempur Thailand membom gedung hotel dan sebuah jembatan, sementara Thailand melaporkan beberapa warga sipil terluka dalam serangan roket Kamboja.

Empat kematian pada Sabtu menambah total korban tewas militer Thailand sejak Senin menjadi 15, dengan 270 lainnya terluka. Ditambahkan bahwa enam warga sipil juga terluka.

Pada Jumat (12/12), Kamboja mengatakan setidaknya 11 warga sipil telah tewas dan 59 lainnya terluka. Setidaknya 700.000 orang telah dievakuasi di kedua sisi perbatasan.

1. Trump coba menengahi lagi konflik ini

Kamboja Tutup Perbatasan, Thailand Setop Pengiriman Bahan Bakar
Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-13 ASEAN–United States (US). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Trump sebelumnya mengklaim pada awal pekan ini jika ia dapat menghentikan pertempuran antara pasukan Thailand dan Kamboja yang meletus pada Senin (8/12/2025) hanya dengan mengangkat telepon.

Setelah berbicara dengan kedua perdana menteri pada Jumat malam, ia menulis di media sosial bahwa kedua negara telah sepakat untuk menghentikan penembakan efektif malam ini" dan kembali ke perjanjian yang mereka tandatangani di hadapan presiden AS pada bulan Oktober.

"Kedua negara siap untuk perdamaian," tulisnya.

Namun dalam komentar mereka setelah berbicara dengan presiden AS, tidak satu pun dari kedua pihak menyebutkan gencatan senjata yang akan segera terjadi.

Anutin mengatakan ia memberi tahu Trump bahwa Thailand bukanlah agresor, dan Kamboja harus menunjukkan mereka telah menarik pasukannya dan membersihkan ranjau darat dari perbatasan sebelum gencatan senjata dimungkinkan. "Mereka harus menunjukkannya kepada kami terlebih dahulu," katanya, dikutip dari BBC, Senin (15/12/2025).

Para pemimpin Kamboja mengatakan mereka harus terus berjuang untuk melindungi kedaulatan negara mereka. Tidak ada penyebutan penggunaan tarif sebagai alat tawar-menawar untuk memaksa kedua pihak untuk menghentikan konflik, seperti yang terjadi pada Juli. Thailand telah memperingatkan AS untuk tidak mengaitkan konflik tersebut dengan perdagangan.

2. Serangan masih terus berlanjut

Kamboja Tutup Perbatasan, Thailand Setop Pengiriman Bahan Bakar
tentara Thailand (U.S. Army photo by Staff Sgt. Adam Henderson, Public domain, via Wikimedia Commons)

Pada Sabtu, Kamboja melaporkan mereka telah dihantam oleh serangan udara Thailand lagi. "Pada 13 Desember 2025, militer Thailand menggunakan dua jet tempur F-16 untuk menjatuhkan tujuh bom pada sejumlah target,” kata kementerian pertahanan Kamboja dalam sebuah unggahan di X.

"Pesawat militer Thailand belum berhenti membom," katanya.

Militer Thailand juga mengkonfirmasi bahwa pertempuran terus berlanjut.

Sengketa perbatasan yang telah berlangsung lama meningkat pada 24 Juli, ketika Kamboja meluncurkan rentetan roket ke Thailand, yang kemudian membalas dengan serangan udara.

Kedua negara saling menuduh sebagai pihak yang memulai serangan tersebut.

Setelah berhari-hari pertempuran sengit yang menewaskan puluhan orang, negara-negara tetangga di Asia Tenggara tersebut sepakat untuk gencatan senjata segera dan tanpa syarat yang dimediasi oleh Trump dan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim. Hal ini diresmikan dalam sebuah upacara di Malaysia pada Oktober yang dipimpin oleh presiden AS.

Namun, kedua belah pihak terus saling tuding melanggar gencatan senjata, dengan Thailand menerbitkan bukti bahwa pasukan Kamboja telah memasang ranjau darat, yang menyebabkan tujuh tentara Thailand kehilangan anggota tubuhnya. Kamboja mengatakan ranjau tersebut merupakan sisa dari perang saudara pada tahun 1980-an. Sejak saat itu, ketegangan terus meningkat.

Minggu ini, Thailand melancarkan serangan udara di dalam Kamboja setelah dua tentaranya terluka dalam bentrokan Minggu lalu. Kamboja membalas dengan serangan roket. Pertempuran tersebut mempengaruhi enam provinsi di timur laut Thailand dan enam provinsi di utara dan barat laut Kamboja.

Kedua negara telah memperebutkan perbatasan darat sepanjang 800 km selama lebih dari satu abad. Perbatasan tersebut digambar oleh kartografer Prancis pada tahun 1907, ketika Prancis menjadi penguasa kolonial di Kamboja.

3. Thailand setop pengiriman bahan bakar ke Kamboja

Kamboja Tutup Perbatasan, Thailand Setop Pengiriman Bahan Bakar
bendera Thailand (unsplash.com/Dave Kim)

Militer Thailand mengatakan telah menghentikan pengiriman bahan bakar yang melewati pos pemeriksaan perbatasan dengan Laos karena kekhawatiran bahwa bahan bakar tersebut dialihkan ke Kamboja, negara yang sedang terlibat konflik perbatasan sengit dengan Thailand.

Militer Thailand telah membatasi pergerakan semua pasokan bahan bakar melalui penyeberangan perbatasan Chong Mek ke Laos setelah menerima informasi intelijen bahwa pasokan tersebut disalurkan ke pasukan Kamboja, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Thailand, Laksamana Muda Surasant Kongsiri.

Kementerian Luar Negeri Laos tidak segera menanggapi email yang meminta komentar.

Militer juga mempertimbangkan untuk membatasi pergerakan kapal Thailand ke area berisiko tinggi di perairan Kamboja di mana mereka dapat ditembak, kata seorang pejabat angkatan laut, menambahkan bahwa tindakan tersebut tidak akan memengaruhi pengiriman dari negara lain.

Sebagian besar impor bahan bakar olahan Kamboja, seperti bensin, solar, dan bahan bakar jet, datang melalui jalur laut, menurut beberapa sumber perdagangan, meskipun persentase pangsa pasar yang tepat tidak dapat dikonfirmasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
Delvia Y Oktaviani
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Prabowo: Pejabat Datang ke Daerah Bencana Jangan Hanya Foto-Foto!

15 Des 2025, 16:07 WIBNews