Jakarta, IDN Times – Presiden Senat Kamboja Hun Sen menuduh Thailand melakukan perang psikologis terhadap warga desa di sepanjang perbatasan kedua negara dengan memutar suara menyeramkan seperti jeritan dan tangisan hantu. Tindakan ini, menurut Komisi Hak Asasi Manusia Kamboja (CHRC), telah menimbulkan ketakutan di kalangan masyarakat perbatasan.
Hun Sen menyampaikan keluhan resmi kepada Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi, sambil memuji peran Malaysia yang menengahi gencatan senjata pada Juli lalu. Namun, ia menilai ketegangan masih berlangsung.
CHRC juga mengirim surat kepada Komisaris Tinggi HAM PBB Volker Türk. Dalam surat itu disebutkan bahwa suara keras tersebut membuat anak-anak mengalami mimpi buruk dan serangan panik di malam hari, menggambarkan betapa seriusnya dampak gangguan terhadap kesejahteraan warga.