Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Dari Korban Jadi Tersangka, 64 Warga Korsel Pulang dari Kamboja

Bendera Korea Selatan (pixabay.com/DavidRockDesign)
Bendera Korea Selatan (pixabay.com/DavidRockDesign)
Intinya sih...
  • Kerja Sama Seoul–Phnom Penh tangani sindikat penipuan siber
  • Kamboja jadi pusat operasi ‘Pig-Butchering Scam’
  • AS dan Inggris jatuhkan sanksi ke jaringan penipuan Prince Group
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 64 warga negara Korea Selatan yang sebelumnya ditahan di Kamboja karena diduga terlibat dalam operasi penipuan siber (cyberscam) telah dipulangkan ke Seoul. Begitu tiba,  mereka langsung ditangkap, menurut keterangan otoritas setempat pada Sabtu (18/10/2025).

"Total 64 warga kami baru saja tiba di Bandara Internasional Incheon menggunakan pesawat sewaan. Seluruhnya kini berada dalam tahanan sebagai tersangka kriminal," ujar seorang pejabat kepolisian Korea Selatan, dikutip dari Al Jazeera.

Pesawat khusus itu dikirim ke Kamboja untuk menjemput para warga Korea Selatan yang sebelumnya diselidiki karena terlibat, baik secara sukarela maupun dipaksa, dalam jaringan penipuan online di Asia Tenggara.

1. Kerja Sama Seoul–Phnom Penh tangani sindikat penipuan siber

Ilustrasi penipuan online (unsplash.com/Lindsey LaMont)
Ilustrasi penipuan online (unsplash.com/Lindsey LaMont)

Kementerian Dalam Negeri Kamboja mengatakan, pemulangan para warga Korea Selatan merupakan hasil kerja sama erat antara kedua negara dalam memberantas kejahatan siber lintas negara.

Pemerintah Korea Selatan sebelumnya mengirim tim investigasi ke Kamboja untuk menelusuri kasus penculikan dan eksploitasi terhadap warganya yang dipaksa bekerja di pusat-pusat penipuan online.

Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Wi Sung-lac, mengatakan sebagian dari mereka memang direkrut secara sukarela, sementara sebagian lainnya menjadi korban perdagangan manusia.

2. Kamboja jadi pusat operasi Pig-Butchering Scam

bendera Kamboja (Unsplash.com/Daniel Bernard)
bendera Kamboja (Unsplash.com/Daniel Bernard)

Sejak pandemi COVID-19, Kamboja menjadi salah satu pusat terbesar penipuan online di Asia Tenggara. Banyak kasino dan hotel milik investor China beralih ke operasi ilegal setelah pembatasan pandemi menghentikan bisnis pariwisata.

Sindikat ini mengoperasikan pusat penipuan berskala industri dengan puluhan ribu pekerja yang melakukan skema pig-butchering, istilah untuk penipuan asmara dan investasi kripto. Para korban dijebak secara emosional sebelum seluruh uangnya digasak.

Laporan menyebutkan sekitar 200 ribu orang terlibat dalam operasi penipuan di Kamboja, termasuk 1.000 warga Korea Selatan, banyak di antaranya diduga diperdagangkan secara paksa ke kompleks-kompleks penipuan.

3. AS dan Inggris jatuhkan sanksi ke jaringan penipuan Prince Group

Pekan ini, Amerika Serikat dan Inggris menjatuhkan sanksi besar-besaran terhadap jaringan kriminal internasional yang berbasis di Kamboja, Prince Group. Kelompok ini diduga mengoperasikan serangkaian pusat penipuan di seluruh Asia Tenggara, di bawah kendali taipan China-Kamboja, Chen Zhi.

Otoritas Inggris menyita 19 properti mewah di London senilai lebih dari 100 juta poundsterling (Rp2 triliun) yang terhubung dengan Prince Group. Chen Zhi, yang memiliki hubungan dekat dengan Perdana Menteri Kamboja Hun Manet dan ayahnya, Hun Sen, kini diburu atas tuduhan penipuan daring dan pencucian uang. Dia juga terancam hukuman hingga 40 tahun penjara jika terbukti bersalah.

Sementara itu, sebagai respons atas kasus ini, pemerintah Korea Selatan melarang perjalanan ke sejumlah wilayah di Kamboja yang dikenal sebagai basis jaringan scam. Langkah ini juga menyusul kasus tragis kematian seorang mahasiswa Korea Selatan di Provinsi Kampot, yang ditemukan tewas pada 8 Agustus lalu.

Hasil autopsi menunjukkan korban disiksa hingga tewas setelah diduga diculik oleh sindikat kejahatan siber. Kepolisian Korea Selatan menyatakan akan melakukan penyelidikan bersama dengan otoritas Kamboja untuk mengungkap jaringan di balik kematian tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

1 Tahun Prabowo-Gibran: Normalisasi Kehadiran Militer di Ranah Sipil

19 Okt 2025, 11:47 WIBNews