Iran Akui Serangan ke Israel Sebagai Bentuk Balas Dendam

Iran merasa tak salahi aturan

Jakarta, IDN Times - Iran angkat suara setelah memborbardir Israel, Minggu (14/4/2024). Mereka mengklaim serangan tersebut merupakan bentuk balas dendam terkait serangan Israel beberapa waktu lalu.

Iran tidak terima setelah konsuler Kedutaan Besar mereka di Dasmaskus diserang Israel pada 1 April 2024. Dalam serangan tersebut Israel membunuh sejumlah anggota Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Iran kemudian membalas serangan tersebut dengan meluncurkan ratusan drone dan sejumlah rudal pada Sabtu (13/4/2024). Serangan ini pun membuat Israel panik, hingga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera menggelar rapat darurat.

"Sebagai tanggapan pembalasan terhadap agresi militer berulang-ulang rezim Zionis di mana menyebabkan kesyahidan para penasihat militer resmi Iran yang secara resmi hadir di Suriah," demikian pernyataan Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Dalam keterangan yang dirilis Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Iran serangan balik itu merupakan bentuk bela diri. Aksi itu sesuai dalam Pasal 51 Piagam PBB.

Iran mempergunakan kesempatan ini untuk menekankan kembali kepatuhannya terhadap prinsip-prinsip dan tujuan Piagam PBB serta hukum internasional. Iran menegaskan soal ketegasannya untuk mempertahankan kedaulatan, integritas wilayah, dan kepentingan nasionalnya terhadap berbagai bentuk penggunaan ilegal kekuatan dan agresi.

"Apa bila diperlukan, maka Republik Islam Iran tidak akan ragu untuk mengambil tindakan yang lebih defensif untuk melindungi kepentingan sahnya dari tindakan militer agresif dan penggunaan kekuatan ilegal," bunyi pernyataan resmi Kedutaan Besar Iran di Jakarta, Minggu (14/4/2024).

Baca Juga: Detik-detik Serangan Iran ke Israel

Topik:

  • Dwi Agustiar
  • Mohamad Aria

Berita Terkini Lainnya