Jakarta, IDN Times – Topan Kalmaegi menghantam wilayah tengah Vietnam pada Kamis (6/11/2025) setelah sebelumnya melanda Filipina dan menewaskan sedikitnya 140 orang. Badai ini membawa angin kencang hingga 149 km/jam dan gelombang setinggi 10 meter, memaksa pemerintah menutup bandara, membatalkan ratusan penerbangan, serta meminta warga tetap di dalam rumah.
Enam bandara di Vietnam ditutup sementara, dan lebih dari 260 ribu warga di provinsi Gia Lai dievakuasi ke tempat aman. Pemerintah juga menyiagakan sekitar 268 ribu personel militer untuk membantu operasi pencarian, penyelamatan, dan distribusi bantuan di wilayah terdampak.
Kalmaegi tercatat sebagai badai ke-13 yang melanda Vietnam tahun ini, dan termasuk salah satu yang paling kuat. Selain ancaman banjir besar, pemerintah juga memperingatkan potensi kerusakan lahan pertanian di Dataran Tinggi Tengah, wilayah penghasil kopi utama Vietnam.
Badai yang bergerak dari Laut Cina Selatan ini menjadi peringatan keras bagi negara-negara di Asia Tenggara yang tengah menghadapi musim badai dan curah hujan ekstrem akibat perubahan iklim.
