4 Orang Ini Selamat Dari Tragedi Mematikan Tapi Memutuskan Bunuh Diri
foxboston.com
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Banyak yang bilang jika seseorang selamat dari kecelakaan besar ataupun mematikan adalah sebuah keajaiban. Namun anggapan tersebut belum tentu benar. Karena sebagian dari mereka akan hidup dengan bayang-bayang ketakutan kejadian tersebut akan kembali terulang. Dilansir dari Oddee, empat orang ini selamat dari bencana besar tetapi mereka malah memutuskan untuk bunuh diri.
Survivor dalam tabrakan menara kembar WTC 9/11.
oddee.comJohanemann bekerja sebagai seorang pekerja paruh waktu di menara utara gedung WTC. Dalam kejadian nahas itu, ia berhasil selamat dari kecelakaan. Sayangnya setelah kejadian itu, ia berubah menjadi pria pendiam dan sering mabuk-mabukan. Kejadian tersebut membuatnya depresi dan akhirnya bunuh diri 7 tahun kemudian. Dalam sebuah surat wasiat, ia mengatakan jika merasa tertekan, tidak sanggup lagi menahan beban yang ia pikul.
7 kali selamat dari sambaran petir, pria ini memilih bunuh diri.
mentalfloss.comEditor’s picks
Roy Sullivan masuk ke dalam buku rekor dunia sebagai orang yang selamat setelah tujuh kali tersengat oleh petir dalam waktu yang berbeda. Dijuluki sebagai orang yang sangat beruntung, ia ternyata meninggal bunuh diri setelah menembakkan senjata api tepat ke kepalanya sendiri. Pemicunya karena patah hati. Wanita yang ia cintai pergi meninggalkannya.
Anak berusia 11 tahun selamat dari kanker otak tetapi ia memilih untuk bunuh diri akibat dibully.
foxboston.comPada tahun 2016, Bethanny Thompson memilih untuk menghabisi dirinya sendiri. Padahal perempuan berusia 11 tahun ini baru saja sembuh dari kanker otak yang bisa membunuhnya. Siswa kelas 6 sekolah dasar di Ohio ini nekat membunuh dirinya sendiri karena sering dibully sebagai wanita yang memilih senyum aneh.
Tidak bisa terjangkit Aids, Pria ini malah membunuh dirinya sendiri.
ibtimes.comDijuluki sebagai satu-satunya orang di dunia yang tidak bisa terinfeksi HIV, Stephen Chrone memiliki sistem imun yang sangat kuat. Ketika semua orang yang ia kenal meninggal karena virus ini, ia secara suka rela menjadikan sel darah putihya sebagai alat percobaan untuk penelitian. Setelah dilakukan injeksi virus ke dalam selnya, Stephen masih hidup dan tak terinfeksi. Sayangnya, ia mati bunuh diri karena merasa bersalah atas kematian semua orang yang ia cintai.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Topik:
Berita Terkini Lainnya
