Mayoritas Anggota PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Amerika Menolak

Voting dilakukan demi temukan resolusi

Jakarta, IDN Times - Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan suara mayoritas mendukung resolusi yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan antara Israel dan kelompok bersenjata Palestina, Hamas.

Gencatan senjata adalah kesepakatan untuk menghentikan konflik bersenjata. Itu bisa bersifat sementara atau permanen, tergantung pada kesepakatan yang dicapai antara pihak-pihak yang terlibat.

1. AS dan Israel tidak setuju dengan resolusi gencatan senjata

Mayoritas Anggota PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Amerika MenolakBendera Israel (aish.com)

Dilansir Al Jazeera, Sabtu (28/10/2023), disebutkan badan yang beranggotakan 193 negara itu meloloskan resolusi yang dirancang oleh kelompok 22 negara Arab, dengan selisih suara 120 banding 14, di mana 45 negara abstain.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) dan Israel memberikan suara tidak setuju dengan resolusi gencatan senjata.

Baca Juga: Menlu Retno Minta PBB Bentuk Komisi Independen untuk Gaza

2. Resolusi gencatan senjata tidak bersifat mengikat

Mayoritas Anggota PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Amerika MenolakANTARA FOTO/REUTERS/Amir Cohen

Hanya saja, resolusi tersebut tidak mengikat. Namun, itu berfungsi sebagai barometer opini global karena pertempuran antara Israel dan Hamas sudah hampir memasuki minggu ketiga. Terlebih, serangan Hamas di Israel selatan telah menewaskan lebih dari 1.400 orang.

Majelis Umum melakukan pemungutan suara setelah Dewan Keamanan PBB gagal mengambil tindakan selama dua pekan, dengan AS dan Rusia menggunakan hak vetonya untuk memblokir proposal yang didukung oleh negara lain.

Resolusi tersebut menyerukan gencatan senjata kemanusiaan yang sesegera mungkin dilakukan, bersifat jangka panjang, dan berkelanjutan mengarah pada dihentikannya permusuhan serta dengan tegas menolak setiap upaya pemindahan paksa penduduk sipil Palestina.

Hal itu juga menekankan perlunya menghindari eskalasi pertempuran lebih luas dan menuntut peningkatan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, di mana hanya segelintir truk yang membawa bantuan diizinkan masuk selama sepekan terakhir.

Amandemen dari Kanada terhadap resolusi akan menambahkan kecaman terhadap serangan Hamas tidak mendapatkan dua per tiga mayoritas yang diperlukan.

Resolusi tersebut menyerukan pembebasan segera semua warga sipil yang disandera, mengutuk semua tindakan terorisme, dan serangan tanpa pandang bulu, termasuk terhadap warga sipil Israel, namun tidak menyebut Hamas secara spesifik.

3. Perwakilan Israel di PBB menolak keras resolusi gencatan senjata

Mayoritas Anggota PBB Dukung Gencatan Senjata di Gaza, Amerika MenolakTentara Israel berdiri di samping pembakaran ban saat warga Palestina mengambil bagian dalam protes anti-Israel atas ketegangan di Yerusalem, di Hebron di West Bank yang diduduki Israel, Senin (26/4/2021). (ANTARA FOTO/REUTERS/Mussa Qawasma/AWW)

Duta Besar Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengatakan gencatan senjata berarti memberikan waktu bagi Hamas untuk mempersenjatai diri, dan pemungutan suara tidak dimaksudkan untuk membawa perdamaian, melainkan untuk mengikat tangan Israel.

"Satu-satunya tempat bagi resolusi ini adalah di tong sampah sejarah," katanya pada Kamis (26/10/2023).

Topik:

  • Satria Permana

Berita Terkini Lainnya