Trump Akan Pangkas 1.200 Pegawai CIA dan Badan Intelijen Lainnya

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menerapkan pengurangan personel yang signifikan di seluruh badan intelijen, termasuk Central Intelligence Agency (CIA).
Trump berencana memangkas 1.200 posisi di CIA, bersama dengan ribuan pegawai di badan-badan lainnya. Badan tersebut meliputi National Security Agency (NSA), Defense Intelligence Agency (DIA), dan National Reconnaissance Office (NRO), dilansir dari Anadolu Agency pada Minggu (4/5/2025).
1. Pemangkasan menyesuaikan prioritas keamanan nasional Trump
Pemangkasan tersebut dilaporkan akan berlangsung selama beberapa tahun. Nantinya, hal itu akan dicapai melalui pengurangan perekrutan dan pensiun dini, bukan pemutusan hubungan kerja.
Pemerintah menyatakan bahwa upaya ini ditujukan untuk menyesuaikan badan tersebut dengan prioritas keamanan nasional. Pengurangan tersebut terjadi meski Direktur CIA John Ratcliffe berjanji mengalokasikan lebih banyak sumber daya untuk memantau China dan kartel penyelundupan narkoba.
"Langkah-langkah ini untuk memberikan energi baru kepada badan tersebut, menyediakan kesempatan bagi para pemimpin baru untuk muncul, dan menempatkan CIA pada posisi yang lebih baik untuk melaksanakan misinya," kata juru bicara CIA, dikutip dari Al Jazeera.
2. Pemangkasan memicu kritik
Para kritikus memperingatkan bahwa deoptimalisasi intelijen dapat membahayakan keamanan nasional.
"Pemotongan besar-besaran dan gegabah dapat melemahkan kemampuan untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman dan membuat Amerika kurang aman," kata Senator Mark Warner, anggota senior Demokrat di Komite Intelijen Senat.
Pejabat AS saat ini dan mantan pejabat memperingatkan, memberhentikan ribuan pekerja intelijen dapat menimbulkan risiko kontraintelijen. Musuh seperti Rusia dan China dapat menargetkan mereka untuk direkrut.
Pada Maret, CNN melaporkan bahwa Moskow dan Beijing telah menginstruksikan badan mata-mata mereka untuk meningkatkan upaya merekrut personel keamanan nasional AS. Mereka yang ditargetkan termasuk yang dipecat atau yang takut kehilangan pekerjaan.
3. Efisiensi mendapat penentangan dari para pegawai
Pemerintahan Trump dan Departemen Efisiensi Pemerintah yang dipimpin oleh Elon Musk berupaya memangkas drastis jumah pegawai federal. Tindakan ini mencakup pemangkasan yang signifikan di berbagai lembaga pemerintah.
Meski pemerintah mengatakan akan menghindari pemecatan massal, pihaknya tetap memecat puluhan pegawai CIA dan Office of the Director of National Intelligence (ODNI). Sebab, mereka telah diberi pekerjaan sementara yang bekerja pada program keberagaman.
Sekelompok pegawai menentang pemecatan mereka di pengadilan. Hakim federal mengeluarkan perintah sementara pada Maret yang menghentikan pemecatan mereka, NBC News melaporkan.