Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden AS, Donald Trump. (The White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Sementara itu, Zelenskyy menggambarkan panggilan telepon terbarunya dengan Trump sebagai sangat produktif. Ia mengatakan, keduanya telah membahas penguatan pertahanan udara, ketahanan, dan kemampuan jarak jauh Ukraina, beserta detail terkait sektor energi.
Dalam wawancara dengan acara ‘The Sunday Briefing’ di Fox News Channel setelah panggilan teleponnya dengan Trump, Zelenskyy ditanya, apakah Trump telah menyetujui Tomahawk.
"Kami sedang mengupayakannya. Saya menunggu persetujuan presiden. Tentu saja kami mengharapkan keputusan seperti itu, tetapi kita lihat saja nanti. Kita lihat saja nanti,” ujar Zelenskyy.
Presiden Ukraina itu mengatakan, ia sedang berunding dengan para pejabat AS mengenai kemungkinan penyediaan berbagai senjata serang presisi jarak jauh, termasuk Tomahawk dan lebih banyak rudal balistik taktis ATACMS. Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan dalam pernyataan yang dipublikasikan, topik Tomahawk sangat memprihatinkan.
Trump, yang merasa frustrasi dengan upaya Rusia untuk mengakhiri perang, mengatakan ia telah membuat keputusan tentang apakah akan mengirim Tomahawk ke Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Delegasi senior Ukraina dijadwalkan mengunjungi AS pekan ini.
Presiden AS dalam beberapa pekan terakhir telah mengambil sikap yang jauh lebih tegas terhadap Putin, setelah pemimpin Rusia tersebut menolak untuk terlibat dalam perundingan langsung dengan Zelenskyy mengenai peredaan pertempuran.
Bulan lalu, Trump mengumumkan, ia kini yakin Ukraina dapat merebut kembali seluruh wilayah yang direbut Rusia — sebuah perubahan dramatis dari seruan berulang kali dari Partai Republik agar Kyiv memberikan konsesi untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina.
Namun Trump, setidaknya sejauh ini, telah menolak seruan Zelenskyy untuk menggunakan rudal Tomahawk. Rudal tersebut akan memungkinkan Ukraina untuk menyerang lebih dalam ke wilayah Rusia dan memberikan tekanan pada Putin yang menurut Zelenskyy diperlukan untuk membuat Rusia serius terlibat dalam perundingan damai.
“Saya benar-benar berpikir Putin akan terlihat hebat jika dia menyelesaikan ini, dan tidak akan baik untuknya jika tidak (selesaikan perang),” tuturnya.