Jakarta, IDN Times - Pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang membandingkan serangan AS baru-baru ini terhadap Iran dengan pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada 1945 menuai kecaman dari Jepang. Mereka menilai komentar Trump tersebut sama saja dengan menjustifikasi serangan bom atom, yang menewaskan ratusan ribu rakyat Jepang.
“Serangan itu mengakhiri perang. Saya tidak ingin menggunakan contoh Hiroshima, saya tidak ingin menggunakan contoh Nagasaki, tapi pada dasarnya sama saja," kata Trump pada Rabu (25/6/2025), memuji serangannya serangannya terhadap fasilitas nuklir Iran pada akhir pekan.
Sekitar 140 ribu orang tewas ketika AS menjatuhkan bom atom pertamanya di Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Bom kedua menghantam Nagasaki pada 9 Agustus, menyebabkan 70 ribu kematian tambahan. Jepang menyerah beberapa hari kemudian, mengakhiri Perang Dunia II. Hingga kini, para korban selamat hidup dengan trauma psikologis dan risiko kanker yang meningkat.
"Jika komentar Trump membenarkan penjatuhan bom atom, maka sangat disesalkan bagi kami sebagai kota yang pernah dibom,” kata Wali Kota Nagasaki, Shiro Suzuki.