Trump Janjikan Balas Dendam jika Menang Pemilu AS

Jakarta, IDN Times - Donald Trump semakin memperkuat kampanye yang dipenuhi janji balas dendam, kritik tajam, dan ancaman terhadap pihak lawan menjelang hari pemilihan.
Pada pidato di Arizona, ia menyebut Amerika Serikat (AS) sebagai tempat sampah dunia dan berjanji akan menindak imigran ilegal serta musuh politiknya yang disebut tidak kompeten.
Sementara retorika balas dendam semakin memanas, Trump terus menuduh kubu Demokrat melakukan kecurangan dalam pemilu sebelumnya dan mengancam hukuman berat bagi siapa saja yang terlibat dalam ketidakadilan tersebut.
1. Janji deportasi besar-besaran
Dalam beberapa pidatonya, Trump berulang kali menyatakan bakal melakukan deportasi besar-besaran jika kembali terpilih. Menurutnya, langkah ini diperlukan untuk mengembalikan keamanan di berbagai kota yang disebutnya telah “dijajah” oleh imigran. Ia juga menyatakan bahwa para kriminal akan dipenjara atau dideportasi.
Seorang analis politik, Laura Benson, menyebut retorika ini sebagai usaha untuk meraih dukungan dari pendukung konservatifnya yang mendukung kebijakan imigrasi ketat. Menurut Benson, janji tersebut juga menjadi pembeda antara Trump dengan pesaingnya yang lebih moderat dalam menangani isu imigrasi.
“Dia memanfaatkan ketakutan terhadap imigran untuk memobilisasi basis pemilihnya,” ujar Benson, dikutip dari NPR.
Pendekatan ini, meskipun kontroversial, tampaknya berhasil menarik perhatian sejumlah pemilih yang khawatir dengan isu keamanan dalam negeri. Namun, kritik terhadap kebijakan ini juga meningkat, mengingat dampaknya pada komunitas imigran dan stabilitas sosial di AS.