Trump Menang, Warga California Serukan Kemerdekaan!

11 Nov 2016, 15:55 WIB

Business Insider

Kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden Amerika Serikat nampaknya belum bisa diterima secara legawa oleh pada pendukung Hillary Clinton. Mereka masih kecewa karena sang jagoan gagal dalam pemilu. Salah satu kantong suara Clinton diketahui memang berada di negara bagian California. Entah apa yang ada dalam pikiran warga California, mereka menyerukan untuk memisahkan diri dari Amerika Serikat sebagai respons atas kemenangan Trump.

Dirilis dari WashingtonTimes.com, warga California terinspirasi keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa. Jika di sana menggunakan Britania Exit atau lazim disebut Brexit, warga California membuat gerakan Calexit atau California Exit. Banyak pihak memang menilai bahwa wacana tersebut terlalu mengada-ada, namun "Calexit" telah menjadi viral di Amerika Serikat.

Meminta referendum pada 2018.

Dikutip dari Business Insider, para penyeru Calexit meminta agar diadakan semacam jajak pendapat atau referendum untuk menentukan nasib mereka sendiri. Bahkan, melalui slogan "Yes California", para penyeru Calexit sudah menentukan 2018 sebagai tahun referendum bagi California.

Sudah ada dukungan dana.

Walaupun masih berbentuk kampanye di media sosial, namun pencetus Calexit, Louis Marinelli mengklaim sudah memiliki penyokong dana. Orang yang dimaksud adalah Shervin Pishevar, seorang investor yang pernah menggelontorkan dana untuk berdirinya perusahaan transportasi berbasis aplikasi, Uber.

Meluncurkan panduan.

Persiapan yang mereka lakukan pun tak main-main. Selain sudah menyiapkan penyandang dana, aktivis gerakan ini juga telah meluncurkan panduan dalam usaha pemisahan ini. Dalam situs resminya, mereka telah merilis sebuah buku setebal 33 halaman tentang panduan kemerdekaan.

Ingin jadi Sister Nation.

Marinelli mengatakan bahwa kemerdekaan yang mereka tuntut bukanlah sebuah upaya pemisahan diri dari Amerika. Dia menginginkan California dan Amerika akan menjadi Sister Nation layaknya Skotlandia dengan Inggris.