Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden AS, Donald Trump (kanan), dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (The White House from Washington, DC, Public domain, via Wikimedia Commons)
Presiden AS, Donald Trump (kanan), dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu (kiri). (The White House from Washington, DC, Public domain, via Wikimedia Commons)

Intinya sih...

  • Rencana perdamaian Gaza usulan Trump mencakup seruan gencatan senjata, pertukaran sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan transisi.

  • Beberapa ketentuan akan diimplementasikan terlepas dari persetujuan Hamas. Proposal juga mencakup pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional sementara (ISF) untuk mengawasi keamanan Gaza.

  • Serangan Israel semakin masuk ke jantung kota Gaza. Lebih dari 66 ribu orang telah tewas sejak awal invasi Israel, termasuk lebih dari 17 ribu di antaranya adalah anak-anak.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memberikan ultimatum kepada Hamas untuk menerima 20 poin rencana perdamaian Gaza yang digagas oleh Trump. Ancaman itu disampaikan keduanya saat bertemu di Gedung Putih pada Senin (29/9/2025).

Mengutip The Guardian, Trump dan Netanyahu menegaskan bahwa mereka tidak menawarkan pilihan kepada Hamas, selain menyetujui rencana tersebut. Jika milisi perlawanan Palestina itu menolak, Trump mengatakan akan mendukung Israel untuk menyelesaikan tugasnya menghancurkan Hamas.

"Jika Hamas menolak rencana Anda, Tuan Presiden (Trump), atau jika mereka konon menerimanya dan kemudian melakukan segala cara untuk melawannya, maka Israel akan menyelesaikan tugasnya sendiri. Ini bisa dilakukan dengan cara yang mudah atau bisa juga dengan cara yang sulit, tetapi itu akan dilakukan," kata Netanyahu.

1. Poin penting rencana perdamaian Gaza usulan Trump

Gedung Putih merilis 20 poin rencana damai yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza. Rencana itu mencakup seruan gencatan senjata, pertukaran sandera, penarikan pasukan Israel secara bertahap, pelucutan senjata Hamas, dan pembentukan pemerintahan transisi yang dipimpin oleh badan internasional.

Rencana Trump menyerukan pembebasan semua sandera Israel yang ditahan di Gaza dalam waktu 72 jam, setelah negara Zionis itu menerima perjanjian damai. Sebagai imbalannya, lebih dari 2 ribu tahanan Palestina akan dibebaskan, semua operasi militer akan ditangguhkan, dan garis pertempuran dibekukan hingga persyaratan penarikan pasukan terpenuhi.

Proposal damai itu juga berencana membentuk dewan pemerintahan sementara yang dipimpin oleh Trump dan beberapa anggota, termasuk mantan perdana menteri Inggris, Tony Blair. Rencana pembangunan ekonomi Trump untuk membangun kembali Gaza nantinya juga akan disusun dengan membentuk panel ahli.

2. Beberapa ketentuan akan diimplementasikan terlepas dari persetujuan Hamas

ilustrasi peta Jalur Gaza (Mor, Public domain, via Wikimedia Commons)

Meski sebagian besar rencana damai bergantung pada partisipasi Hamas, beberapa bahasa dalam proposal tersebut mengisyaratkan bahwa pemerintahan Trump mengharapkan beberapa ketentuan akan diimplementasikan terlepas dari apakah milisi perlawanan Palestina itu menerimanya atau tidak.

Dikutip dari ABC News, proposal Trump juga mencakup pembentukan Pasukan Stabilisasi Internasional sementara (ISF), di mana mitra Arab dan mitra internasional lainnya akan mengawasi keamanan Gaza.

"ISF akan melatih dan memberikan dukungan kepada pasukan polisi Palestina yang telah diseleksi di Gaza dan akan berkonsultasi dengan Yordania dan Mesir yang memiliki pengalaman luas di bidang ini. Pasukan ini akan menjadi solusi keamanan internal jangka panjang," bunyi rencana tersebut.

Rencana tersebut juga mengatakan bahwa jika Hamas menunda atau menolak proposal itu, IDF akan tetap secara bertahap menyerahkan wilayah bebas teror di wilayah Gaza yang didudukinya kepada SDF, di mana operasi bantuan yang ditingkatkan akan dimulai.

3. Serangan Israel semakin masuk ke jantung kota Gaza

Pengungsian paksa warga di Jalur Gaza. (Jaber Jehad Badwan, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons)

Pertemuan Trump dan Netanyahu pada Senin berlangsung di saat serangan Israel semakin masuk ke jantung Kota Gaza. Negara Zionis itu telah melancarkan salah satu serangan terbesarnya pada bulan ini, yang diklaim Netanyahu bertujuan memusnahkan Hamas di benteng terakhirnya.

Pada Agustus lalu, kabinet keamanan Israel telah menyetujui pengambilalihan dan pendudukan Kota Gaza, yang menurut Netanyahu merupakan salah satu benteng terakhir Hamas yang tersisa.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, lebih dari 66 ribu orang telah tewas sejak awal invasi Israel, termasuk lebih dari 17 ribu di antaranya adalah anak-anak. Sementara itu, Hamas dan milisi lainnya telah menewaskan sekitar 1.200 orang di Israel dan menahan lebih dari 250 lainnya, dikutip dari CNN.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team