Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Masuk Propaganda Netanyahu, Ini Tanggapan Kemlu RI

Sejumlah perwakilan negara walk out dari Ruang Sidang PBB saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berpidato (YouTube United Nations)
Sejumlah perwakilan negara walk out dari Ruang Sidang PBB saat Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, berpidato (YouTube United Nations)
Intinya sih...
  • Kementerian Luar Negeri RI menegaskan tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
  • Posisi Indonesia jelas, tidak ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel tanpa pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina.
  • Indonesia tetap konsisten pada dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap normalisasi dengan Israel sebelum syarat itu dipenuhi.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kementerian Luar Negeri RI menegaskan, Indonesia tidak akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, menyusul ramai unggahan di media sosial tentang billboard bergambar Presiden RI Prabowo Subianto yang dipajang di Israel.

Juru Bicara I Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, menegaskan posisi Indonesia sudah jelas. “Posisi Indonesia sangat clear bahwa tidak akan ada pengakuan dan normalisasi dengan Israel baik melalui Abraham Accords atau platform lainnya, kecuali Israel terlebih dahulu mau mengakui negara Palestina yang merdeka dan berdaulat,” kata Juru Bicara I Kemlu RI, Yvonne Mewengkang, Selasa (30/9/2025).

“Hal itu seperti yang pernah ditegaskan Menlu RI, bahwa visi apa pun terkait Israel harus dimulai dari pengakuan terhadap kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” tegasnya.

Sebelumnya, jagat maya dihebohkan dengan beredarnya foto billboard di Israel yang menampilkan Presiden Prabowo bersama sejumlah pemimpin dunia, termasuk Presiden AS Donald Trump, PM Israel Benjamin Netanyahu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Raja Yordania Abdullah II, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Presiden Mesir Abdul Fattah as-Sisi, dan Presiden Uni Emirat Arab Mohammed bin Zayed Al Nahyan.

Billboard itu memuat tulisan, “Tuan Presiden, Israel Berdiri dengan Rencanamu” dan “Kunci Kesepakatan,” serta dikaitkan dengan kampanye kelompok pro-Abraham Accords di Israel yang mendorong pemerintah menerima rencana Trump untuk mengakhiri perang di Gaza.

Kemunculan billboard ini terjadi tak lama setelah Netanyahu menyebut nama Indonesia dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum PBB di New York. Dalam pidatonya, Netanyahu menyinggung pernyataan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengenai Israel dan Palestina.

Netanyahu menuturkan kemenangan atas Hamas akan memungkinkan terciptanya perdamaian dengan negara-negara di seluruh dunia Arab dan Muslim. "Kemenangan kita akan mengarah pada perpanjangan dan perluasan dramatis dari Kesepakatan Abraham yang bersejarah, yang ditengahi oleh Presiden Trump antara para pemimpin Arab dan saya lima tahun lalu. Saya mencatat, seperti yang saya yakin Anda juga, kata-kata penyemangat yang disampaikan di sini oleh Presiden Indonesia," ujarnya kala itu.

Namun, pemerintah Indonesia menegaskan tetap konsisten pada posisi dasarnya, yaitu dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina dan penolakan terhadap normalisasi dengan Israel sebelum syarat itu dipenuhi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Satria Permana
EditorSatria Permana
Follow Us

Latest in News

See More

TNI AU Siap Terima Dua Jet Tempur T-50i dari Korsel pada November 2025

30 Sep 2025, 11:36 WIBNews