Trump Tawarkan Pesangon Bagi 2 Juta ASN yang Bersedia Resign

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, mengumumkan program pengunduran diri sukarela bagi sekitar 2 juta pegawai federal pada Selasa (28/1/2025). Program ini menawarkan gaji penuh hingga September 2025 bagi pegawai yang bersedia meninggalkan posisinya pekan depan.
Kantor Manajemen Kepegawaian AS (OPM) memberikan tenggat waktu hingga 6 Februari bagi pegawai federal yang ingin menerima tawaran tersebut. Pegawai yang mengundurkan diri akan tetap menerima gaji dan tunjangan tanpa kewajiban bekerja hingga 8 bulan ke depan.
Program ini tidak berlaku bagi pegawai di sektor keamanan nasional, imigrasi, dan Layanan Pos AS. Data Pew Research Center menunjukkan, saat ini pegawai federal AS berjumlah lebih dari 3 juta orang atau sekitar 1,9 persen dari total tenaga kerja sipil negara tersebut.
Rencana perampingan birokrasi ini diyakini bisa menghemat anggaran pemerintah AS hingga 100 miliar dolar AS atau setara Rp1.622 triliun. Menurut NBC News, diperkirakan 5 hingga 10 persen pegawai federal AS akan menerima tawaran tersebut.
1. Detail program pengunduran diri sukarela
Proses pengunduran diri dalam program ini dibuat sangat sederhana. Dilansir Associated Press, pegawai federal hanya perlu membalas email dari OPM menggunakan akun kantor mereka dan mengetik kata "resign".
OPM akan segera memindahkan pegawai yang mengundurkan diri ke status cuti berbayar administratif. Mereka dibebaskan dari kewajiban kerja hingga masa pengunduran diri berakhir pada 30 September 2025. Selama periode tersebut, pegawai berhak mencari pekerjaan baru.
Katie Miller, anggota dewan penasehat Departemen Efisiensi Pemerintahan, mengumumkan bahwa email tersebut telah dikirim kepada lebih dari 2 juta pegawai federal. Surat penawaran dari OPM berjudul "Fork in the Road" tersebut meniru format email serupa yang pernah dikirim Musk kepada karyawan Twitter pada 2022.
OPM juga memperingatkan seluruh pegawai terkait ketidakpastian posisi mereka ke depan.
"Saat ini, kami tidak bisa memberikan jaminan penuh mengenai kepastian posisi atau instansi Anda, tapi jika posisi Anda dihapuskan, Anda akan diperlakukan dengan bermartabat. Reformasi pegawai federal akan sangat signifikan," isi email tersebut, dilansir Reuters.