Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Hentikan Dana Federal untuk Transgender Remaja di AS

Presiden Amerika Serikat Donald Trump menandatangani perintah eksekutif. (The Trump White House, Public domain, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Presiden AS Trump pelarangan pendanaan perawatan transisi gender bagi remaja di bawah 19 tahun.
  • Pelarangan mencakup penghambat pubertas, terapi hormon, dan prosedur bedah terkait transisi gender.
  • Rumah sakit dan universitas penerima dana federal menjadi sasaran utama kebijakan baru ini.

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menandatangani perintah eksekutif pelarangan pendanaan federal bagi perawatan transisi gender untuk warga di bawah 19 tahun pada Selasa (28/1/2025). Kebijakan ini membatasi akses layanan kesehatan bagi remaja transgender melalui program asuransi pemerintah seperti TRICARE dan Medicaid.

Pelarangan tersebut mencakup penghambat pubertas, terapi hormon, dan prosedur bedah terkait transisi gender. Menurut perintah ini, pemerintah federal AS tidak akan mendanai, mensponsori, mempromosikan, atau mendukung perawatan transisi gender bagi remaja di bawah 19 tahun.

Melansir Reuters, kebijakan ini menjadi bagian dari serangkaian pembatasan hak transgender yang diterapkan Trump dalam delapan hari pertama masa jabatannya. Sebelumnya, ia telah melarang transgender bertugas di militer dan menghentikan penerbitan paspor dengan penanda gender "X".

1. Rincian dan dampak kebijakan Trump

Rumah sakit dan universitas penerima dana federal menjadi sasaran utama kebijakan baru ini. Mereka bisa kehilangan pendanaan federal jika tetap menyediakan layanan transisi gender bagi remaja.

Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS diberi waktu 90 hari melakukan kajian literatur tentang praktik terbaik perawatan transisi gender. Data ini nantinya akan digunakan sebagai dasar implementasi kebijakan.

Kebijakan baru juga mengarahkan Departemen Kehakiman AS mengejar litigasi dan legislasi melawan praktik transisi gender bagi remaja. Lembaga ini akan menyelidiki negara bagian yang melindungi akses perawatan afirmasi gender.

Dilansir Reuters, kebijakan ini mendorong Kongres membuat undang-undang agar penyesalan transisi gender bisa menuntut penyedia layanan. Sementara, kelompok pembela hak sipil mulai mewanti-wanti kebijakan ini. 

"Kami akan memeriksa perintah eksekutif ini dengan seksama. Kami perlu memahami mana kebijakan yang langsung berdampak dan mana yang masih memerlukan proses tambahan sebelum diterapkan," kata Harper Seldin, pengacara American Civil Liberties Union, dilansir The Guardian. 

2. Kelompok LGBTQ berjanji melawan kebijakan

Presiden AS Donald Trump saat mengesahkan serangkain perintah eksekutif. (The Trump White House, Public domain, via Wikimedia Commons)

Asosiasi medis besar AS seperti American Medical Association dan American Academy of Pediatrics mendukung akses perawatan afirmasi gender. Berdasarkan studi Universitas Stanford, akses hormon bagi remaja transgender terbukti menurunkan tingkat depresi dan risiko bunuh diri.

Analisis Reuters dan perusahaan teknologi kesehatan Komodo Health menunjukkan data perawatan transisi gender selama 2021. Sebanyak 4.230 remaja menerima terapi hormon dan 1.400 lainnya mendapat penghambat pubertas.

Organisasi hak LGBTQ berjanji akan menantang kebijakan tersebut secara hukum. Lambda Legal, organisasi hak sipil LGBTQ, menyatakan siap melawan kebijakan yang dinilai akan menyebabkan penderitaan bagi remaja transgender dan orang tua mereka.

"Perawatan kesehatan bagi transgender didukung setiap asosiasi medis utama. Obsesi pemerintah Trump yang tidak terkendali dalam menyerang transgender dan perawatan kesehatan mereka tidak mencerminkan fakta medis dan realitas orang transgender," ujar GLADD, kelompok hak LGBTQ terbesar di AS, dilansir Al Jazeera.

3. Tren pembatasan transisi di AS dan negara lain

Saat ini 26 negara bagian AS telah menerapkan pembatasan atau pelarangan perawatan afirmasi gender bagi remaja. Beberapa kasus pembatasan ini masih menghadapi gugatan hukum, termasuk kasus Tennessee yang menunggu putusan Mahkamah Agung AS.

Pembatasan serupa juga terjadi di beberapa negara Eropa. Inggris, Swedia, Denmark, dan Prancis telah mengambil langkah membatasi akses perawatan seperti penghambat pubertas bagi remaja transgender.

Kajian NHS Inggris yang dirilis tahun lalu menyimpulkan bukti medis perawatan transisi gender bagi remaja masih sangat lemah. Kajian tersebut merekomendasikan perawatan dilakukan sangat hati-hati dan terbatas.

Riset tersebut juga menemukan penghambat pubertas tidak terbukti mengurangi disforia gender atau meningkatkan kepuasan tubuh. Bukti dampaknya terhadap kesejahteraan psikologis, perkembangan kognitif, dan kesuburan dinilai tidak memadai atau tidak konsisten.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us