Ketegangan lama soal pembagian beban pertahanan kembali mencuat dalam KTT NATO kali ini. Negara anggota sepakat menaikkan target pengeluaran pertahanan menjadi 5 persen dari produk domestik bruto (PDB) pada 2035, jauh di atas ambang batas 2 persen yang ditetapkan sejak 2014. Meski begitu, beberapa negara seperti Kanada dan Spanyol dilaporkan kesulitan memenuhi target baru, sementara Polandia dan Estonia justru melampaui standar yang ada.
Spanyol menjadi sorotan setelah disebut-sebut menolak target 5 persen dan mendapat pengecualian khusus. Namun, Menteri Pertahanan Belanda Ruben Brekelmans membantah rumor tersebut.
“Saya tidak percaya Spanyol akan dikecualikan, karena mereka akan menandatangani Deklarasi Bersama besok, dan aturan yang telah kita sepakati dalam NATO juga berlaku untuk Spanyol, jadi mereka juga perlu mengambil tanggung jawab mereka,” ujarnya.
Trump sendiri menjadikan isu pengeluaran pertahanan ini sebagai prioritas utama dalam kehadirannya di Den Haag. Ia menuntut peningkatan kontribusi menjadi 5 persen PDB per negara anggota, seraya mengulang keluhan lamanya bahwa AS terlalu banyak mensubsidi pertahanan sekutu. Trump bahkan pernah mengancam tidak membela negara yang dianggap tidak membayar bagian yang adil, sebuah pernyataan yang sempat memicu perdebatan terkait Pasal 5 NATO.
Meski penasihat Trump yakin target 5 persen bakal disahkan lewat pemungutan suara di KTT, Spanyol disebut telah mencapai kesepakatan alternatif. Perdana Menteri Spanyol menyatakan negaranya hanya akan berkontribusi 2,1 persen dari PDB untuk pertahanan, sambil tetap bertahan sebagai anggota NATO.