NATO Butuh Lompatan Besar Pertahanan untuk Cegah Ancaman Rusia

- Rutte dorong usulan peningkatan belanja pertahanan NATO menjadi 5 persenRutte telah mendorong usulan peningkatan belanja pertahanan inti menjadi 3,5 persen dari PDB, beserta 1,5 persen untuk siber dan infrastruktur militer terkait lainnya. Saat ini, hanya 22 dari 32 anggota NATO yang memenuhi atau melampaui target sebesar 2 persen yang ditetapkan pada 2014. Dia berharap seluruh anggota akan mencapai target tersebut pada akhir tahun ini.NATO juga disebut membutuhkan peningkatan pertahanan udara dan rudal sebesar 400 persen sebagai bagian dari persenjataan yang lebih luas untuk pencegahan dan pertahanan yang kredibel.
- Rus
Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte mengatakan, Rusia siap menyerang aliansi pertahanan Barat itu dalam waktu lima tahun. Pada Senin (9/6/2025), Rutte menyebut pihaknya membutuhkan lompatan besar dalam pertahanan kolektifnya, yang mencakup persenjataan ulang yang signifikan untuk mencegah ancaman Moskow yang semakin termiliterisasi.
Menjelang pertemuan para pemimpin sekutu di Den Haag, Rutte memperkirakan negara-negara Barat akan menyetujui usulannya untuk membelanjakan 5 persen dari PDB untuk pertahanan, di mana 3,5 persen di antaranya akan menjadi pengeluaran militer inti.
Dia menyatakan bahwa bahaya tidak akan hilang meski perang di Ukraina berakhir. Rutte yakin bahwa Kremlin tidak akan melakukan demiliterisasi, bahkan jika negara rivalnya itu setuju untuk gencatan senjata dan berdamai dengan Kiev, mengutip dari The Guardian.
Barat percaya bahwa Rusia akan berusaha mempertahankan lebih dari 600 ribu pasukan yang aktif dan berpengalaman, serta mempertahankan pengeluaran pertahanan sekitar 6,5 persen dari PDB. Tindakan itu dianggap mengancam sisi timur NATO dalam waktu kurang dari setengah dekade.
1. Rutte dorong usulan peningkatan belanja pertahanan NATO menjadi 5 persen
Rutte telah mendorong usulan peningkatan belanja pertahanan inti menjadi 3,5 persen dari PDB, beserta 1,5 persen untuk siber dan infrastruktur militer terkait lainnya. Saat ini, hanya 22 dari 32 anggota NATO yang memenuhi atau melampaui target sebesar 2 persen yang ditetapkan pada 2014. Dia berharap seluruh anggota akan mencapai target tersebut pada akhir tahun ini.
NATO juga disebut membutuhkan peningkatan pertahanan udara dan rudal sebesar 400 persen sebagai bagian dari persenjataan yang lebih luas untuk pencegahan dan pertahanan yang kredibel. Rutte menyebut dirinya melihat bagaimana Rusia mengirimkan teror dari langit di Ukraina sehingga pihaknya akan memperkuat perisai yang melindungi langitnya.
Rutte mengungkapkan bahwa Moskow telah melampaui NATO dalam memproduksi amunisi. Lompatan pertahanan yang disampaikannya bakal mencakup peningkatan lima kali lipat dalam pertahanan udara, ribuan tank tambahan, dan jutaan peluru artileri tambahan untuk meningkatkan persediaan dan memastikan sekutu menyamai tingkat produksi Rusia.
Mantan PM Belanda itu tidak menetapkan target spesifik untuk mencapai usulannya tersebut. Hal itu masih menjadi pokok bahasan negosiasi para sekutu. Meski demikian, Inggris telah mengindikasikan akan mencapai kesepakatan itu pada 2035.
2. Rusia sebut NATO membesar-besarkan ancaman

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa NATO menunjukkan dirinya sebagai instrumen agresi dan konfrontasi dengan rencana yang muncul tersebut. Rusia mengatakan bahwa ancaman tersebut dibesar-besarkan dan warga biasa yang harus menanggung biayanya.
"Pembayar pajak Eropa akan menghabiskan uang mereka untuk meredakan beberapa ancaman yang mereka katakan berasal dari negara kita, tetapi itu hanyalah ancaman sesaat," kata Peskov.
3. Trump menuntut NATO untuk menaikkan anggaran pertahanan menjadi 5 persen dari PDB

Usulan Rutte merupakan kesepakatan yang dirancang untuk memenuhi tuntutan Presiden AS, Donald Trump, agar sekutu menaikkan anggaran pertahanannya menjadi 5 persen dari PDB, dari yang saat ini sebesar 2 persen. Trump telah lama mengeluhkan NATO yang tidak membayar cukup banyak untuk pertahanan kolektif mereka.
Washington juga merasa menyediakan keamanan kepada negara-negara Eropa yang tidak memberikan kontribusi yang cukup. Rutte mengamini pernyataan Trump dan mengatakan bahwa AS telah menanggung terlalu banyak beban terlalu lama.
"Berangan-angan tidak akan membuat kami aman. Kami tidak dapat mengabaikan bahaya. Harapan bukanlah strategi. Jadi NATO harus menjadi aliansi yang lebih kuat, lebih adil, dan lebih mematikan," kata Rutte, dilansir Euro News.