Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rusia: Naiknya Anggaran Pertahanan NATO Bukan Ancaman

Bendera Rusia. (pixabay.com/fotiniya)
Bendera Rusia. (pixabay.com/fotiniya)
Intinya sih...
  • Peningkatan anggaran NATO dinilai memberikan tantangan besar bagi Rusia.
  • Putin siap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy pada fase akhir negosiasi damai.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Presiden Rusia Vladimir Putin, pada Kamis (19/6/2025), mengklaim Rusia tidak takut akan kenaikan anggaran pertahanan seluruh anggota NATO. Ia menyebut, kenaikan itu bukan ancaman bagi Rusia. 

“Kami tidak melihat bahwa peningkatan anggaran NATO ini adalah ancaman karena kami mampu memastikan keamanan kami sendiri. Rusia terus memodernisasi persenjataan dan kapabilitas pertahanannya,” terangnya. 

Dalam beberapa tahun terakhir, negara-negara anggota NATO di Eropa terus meningkatkan anggaran pertahanan. Langkah ini menyusul ancaman Rusia di Eropa menyusul invasi skala besar ke Ukraina. 

1. Peningkatan anggaran NATO akan memberikan tantangan bagi Rusia

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)
Presiden Rusia, Vladimir Putin. (kremlin.ru, CC BY 4.0, via Wikimedia Commons)

Putin mengungkapkan bahwa peningkatan anggaran NATO akan memberikan tantangan besar bagi Rusia. Namun, ia yakin bahwa Rusia mampu menghadapi tantangan tersebut. 

“Rusia akan melawan segala tantangan dan ancaman yang datang. Tidak ada yang perlu diragukan soal tersebut. Rusia memiliki posisi yang baik di garis depan saat ini,” ungkapnya, dilansir The Moscow Times

Ia menambahkan, pasukan Rusia saat ini terus bergerak di seluruh garis depan Ukraina setiap harinya. Ia meyakini bahwa Rusia mampu mencapai tujuan utamanya di Ukraina.

2. Putin mengaku siap bertemu dengan Zelenskyy

Putin mengungkapkan bahwa ia sudah siap bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy. Namun, pertemuan itu hanya akan dilakukan pada fase akhir negosiasi damai Rusia-Ukraina. 

“Saya sudah siap bertemu dengannya (Zelenskyy), tapi hanya jika ini sudah dilakukan dalam fase akhir. Namun, ia sebenarnya bukan lagi presiden sah di Ukraina karena masa jabatannya sudah berakhir tahun lalu,” ungkapnya, dikutip Deutsche Welle

Meskipun demikian, Putin mengatakan, pertemuan ini adalah wujud untuk menyelesaikan konflik Rusia dan Ukraina. Ia menilai dialog antara kedua negara terus berprogres dan berjalan.

3. Rusia minta Ukraina menuruti permintaannya untuk berdamai

Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)
Bendera Ukraina. (unsplash.com/marta_mars)

Duta Besar Rusia di Inggris, Andrei Kelin mengungkapkan bahwa Ukraina harus menerima syarat yang diminta Rusia, termasuk menyerah untuk mengakhiri perang di negaranya. 

“Kami sekarang sedang melancarkan serangan ofensif dan Ukraina terus mundur. Pada Mei, kami sudah merebut sekitar 600 km persegi teritori Ukraina dan kami akan terus melanjutkan aksi kami,” tuturnya, dikutip The Kyiv Independent

Ia menyatakan ultimatum kepada Kiev untuk menerima gencatan senjata permanen sesuai dengan permintaan Moskow atau menerima konsekuensi terburuk. 

“Kepada Ukraina, terdapat pilihan apakah mereka bersedia menerima kondisi saat ini atau kami akan terus melanjutkan serangan dan Ukraina harus menyerah dengan kondisi terburuk” tandasnya. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us