Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS0 Donald Trump akan menerima Presiden Suriah Ahmad al-Sharaa di Gedung Putih pada 10 November mendatang. Pertemuan ini akan menjadi kunjungan pertama seorang pemimpin Suriah ke Washington dalam sejarah modern AS.
Seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan, kunjungan ini belum diumumkan secara resmi, tetapi persiapan sudah dilakukan sejak awal bulan. Pertemuan tersebut diharapkan menjadi langkah diplomatik besar antara dua negara yang selama puluhan tahun berada di sisi berlawanan dalam berbagai konflik.
Trump dan al-Sharaa sebelumnya sempat bertemu di Arab Saudi pada Mei lalu, dalam pertemuan Dewan Kerja Sama Teluk (GCC). Momen itu menjadi pertemuan pertama antara pemimpin Suriah dan AS dalam 25 tahun terakhir.
Selama ini, Suriah berjuang keluar dari bayang-bayang isolasi internasional setelah lebih dari setengah abad dikuasai oleh keluarga Assad. Pemerintahan baru al-Sharaa menandai era baru bagi negara tersebut, dengan fokus pada rekonsiliasi dan normalisasi hubungan luar negeri.
Menurut sumber di Washington, al-Sharaa dijadwalkan menandatangani kesepakatan bergabung dengan koalisi pimpinan AS untuk memerangi ISIS. Langkah ini dipandang sebagai sinyal perubahan arah kebijakan luar negeri Suriah menuju kerja sama internasional yang lebih luas.
Kunjungan ini juga bertepatan dengan upaya AS mendorong stabilitas di Timur Tengah, setelah Israel dan Hamas mulai melaksanakan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran sandera di Gaza awal bulan ini.
