Siapa yang tak kenal dengan taksi online Uber, alat transportasi yang sedang populer belakangan ini. Namun di Amerika Serikat, keduanya dianggap memiliki potensi melakukan diskriminasi. Khususnya pembatasan untuk penumpang untuk yang berkulit berwarna (Afrika-Amerika) dan mengubah rute untuk perempuan, sehingga tarifnya kian meningkat.
Dikutip BBC News, (17/11), studi mengenai sikap dan perilaku pengemudi ini dilakukan oleh beberapa peneliti dari Universitas Washington dan Institut Teknologi Massachusetts. Mereka mengambil sampel dari 1.500 perjalanan pada masing-masing layanan seperti Uber, Lyft, dan Flywheel.