Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Eduardo Munoz/Reuters via RT.com
Eduardo Munoz/Reuters via RT.com

Siapa yang tak kenal dengan taksi online Uber, alat transportasi yang sedang populer belakangan ini. Namun di Amerika Serikat, keduanya dianggap memiliki potensi melakukan diskriminasi. Khususnya pembatasan untuk penumpang untuk yang berkulit berwarna (Afrika-Amerika) dan mengubah rute untuk perempuan, sehingga tarifnya kian meningkat.

Default Image IDN

Dikutip BBC News, (17/11), studi mengenai sikap dan perilaku pengemudi ini dilakukan oleh beberapa peneliti dari Universitas Washington dan Institut Teknologi Massachusetts. Mereka mengambil sampel dari 1.500 perjalanan pada masing-masing layanan seperti Uber, Lyft, dan Flywheel.

Pria dengan ras tertentu kerap kali ditolak oleh para driver.

Default Image IDN

Para peneliti mengatakan, kalau pria dengan nama yang terdengar Afrika lebih sering ditolak, dua kali lebih banyak dari penumpang dengan nama yang dianggap mencirikan Amerika (kulit putih). Bahkan penumpang pria dengan menggunakan nama Darnell, Kareem, dan Rasheed punya kemungkinan tiga kali lebih besar untuk ditolak.

Setelah mengambil beberapa sampel tersebut, Don MacKenzie, profesor dari Universitas Washington mengatakan bahwa ini bisa menjadi bukti kalau penumpang Afrika-Amerika menerima pelayanan yang buruk, dibanding penumpang berkulit putih.

Default Image IDN

Akan tetapi, sulit mengatakan siapa sopir melakukan diskriminasi, karena pastinya akan ada banyak alasan, mengapa driver menolak atau membatalkan perjalanan, atau juga memilih rute tertentu. Pihak Uber menanggapi positif hasil penelitian yang dilakukan oleh dua Universitas ini. Meski menyangkal secara halus, namun Uber berkomitmen akan terus melakukan pelayanan terbaik.

Rachel Holt, Regional General Manager Uber Amerika dan Kanada mengatakan penelitian seperti ini sangat membantu mereka dalam berpikir tentang bagaimana bisa meningkatkan kualitas layanan yang lebih positif lagi.

Selain itu, aksi diskriminatif pada kaum minoritas juga semakin kuat sejak terpilihnya Trump?

Default Image IDN

Donald Trump yang resmi terpilih sebagai presiden AS selanjutnya dikenal sebagai sosok yang rasis dan kerap menunjukkan sikap yang diskriminatif terhadap Muslim dan agama Islam. Selain Afrika-Amerika yang merasakan diskriminasi, terpilihnya Trump sebagai presiden AS secara tidak langsung mulai menunjukkan keresahan di kalangan Muslim-Amerika. Mereka merasa kebijakan-kebijakan Trump akan amat menekan warga minoritas dan bukan tidak mungkin akan memaksa umat Islam di negara adidaya tersebut angkat kaki dari AS.

Editorial Team

EditorRizal