Jakarta, IDN Times - Lebih dari 30 pakar hukum mendesak Asosiasi Sepak Bola Eropa (UEFA) untuk melarang Israel dan klub-klubnya mengikuti kompetisi. Tuntutan ini dilatarbelakangi oleh agresi militer Israel di Gaza, yang hingga kini telah menewaskan lebih dari 66 ribu warga Palestina.
Dalam surat yang ditujukan kepada Presiden UEFA Aleksander Ceferin pada Kamis (2/10/2025), para pakar menyatakan bahwa larangan total terhadap sepak bola Israel adalah hal yang sangat penting, dengan mengutip laporan penyelidik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mengonfirmasi bahwa Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina.
Surat itu juga menyoroti kerusakan yang ditimbulkan Israel terhadap dunia olahraga di Gaza. Sejak Israel melancarkan serangan militernya pada Oktober 2023, sedikitnya 421 pesepak bola Palestina telah terbunuh, sementara infrastruktur sepak bola di wilayah tersebut hancur.
“Kegagalan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA) untuk menentang pelanggaran ini menjadikannya bagian dari sistem penindasan, sehingga keterlibatannya dalam kompetisi UEFA tidak dapat dibenarkan," demikian bunyi surat tersebut, yang ditandatangani oleh Elisa von Joeden-Forgey, direktur eksekutif Institut Lemkin untuk Pencegahan Genosida, serta beberapa mantan pakar dan sarjana hukum internasional PBB.