Jakarta, IDN Times - Militer Uganda mengakhiri hubungan militer dengan Jerman pada Senin (26/5/2025). Keputusan ini didorong tudingan Duta Besar Jerman di Uganda, Mathias Schauer, yang terlibat dalam aktivitas perusakan stabilitas negara.
"Keputusan ini adalah respons berdasarkan laporan intelijen bahwa Schauer terlibat dalam aktivitas perusakan di Uganda. Penangguhan ini akan dilakukan hingga adanya resolusi untuk menyelesaikan masalah antara Uganda dan Jerman," tutur Juru Bicara Militer Uganda, Chris Magezi.
Situasi politik di Uganda terus memanas menjelang pemilihan presiden (pilpres) 2026. Presiden Uganda Yoweri Museveni yang sudah memimpin selama 39 tahun berniat mencalonkan kembali dalam pilpres tahun depan.