Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Trump Tuduh Afrika Selatan Dalangi Genosida terhadap Warga Kulit Putih

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/POTUS)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (x.com/POTUS)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, ‘menyerang’ Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa dengan memutar video yang menurutnya membuktikan genosida terhadap warga kulit putih. Dampaknya, banyak petani di Afrika Selatan yang hijrah ke AS.

Trump meminta staf untuk menayangkan video berdurasi empat menit itu di layar lebar, dengan mengatakan bahwa video itu memperlihatkan politisi kulit hitam Afrika Selatan menyerukan penganiayaan terhadap orang kulit putih.

"Anda mengizinkan mereka mengambil tanah, dan kemudian ketika mereka mengambil tanah itu, mereka membunuh petani kulit putih, dan ketika mereka membunuh petani kulit putih itu, tidak ada yang terjadi pada mereka," kata Trump pada Rabu (21/5/2025), dikutip dari The Straits Times.

1. Bantah ada genosida di Afrika Selatan

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. (Gage Skidmore from Peoria, AZ, United States of America, CC BY-SA 2.0 , via Wikimedia Commons)

Trump juga menunjukkan kliping berita yang menurutnya mendukung klaimnya, salah satunya benar-benar menampilkan foto dari Republik Demokratik Kongo.

Presiden Afrika Selatan membantah bahwa negaranya menyita tanah dari petani kulit putih berdasarkan undang-undang perampasan tanah yang ditandatangani pada Januari. Tujuan dari kebijakan tersebut adalah memperbaiki ketidaksetaraan historis dari pemerintahan minoritas kulit putih.

"Tidak, tidak, tidak, tidak. Tidak seorang pun dapat mengambil tanah,” kata Ramaphosa.

Ia juga menyatakan bahwa sebagian besar korban tingkat kejahatan yang terkenal tinggi di Afrika Selatan adalah orang kulit hitam.

2. Trump terus menyerang Ramaphosa

Ilustrasi Donald Trump (commons.m.wikimedia.org/Gage Skidmore)
Ilustrasi Donald Trump (commons.m.wikimedia.org/Gage Skidmore)

Kunjungan pemimpin Afrika Selatan tersebut telah disebut sebagai kesempatan untuk memperlancar hubungan setelah klaim genosida yang tidak berdasar oleh Trump dan sekutunya yang lahir di Afrika Selatan, miliarder Elon Musk.

Musk, yang juga berada di Ruang Oval, telah menjadi pendorong utama klaim genosida kulit putih.

"Kami pada dasarnya di sini untuk mengatur ulang hubungan antara AS dan Afrika Selatan," kata Ramaphosa.

Namun, Ramaphosa berulang kali mencoba berbicara saat video diputar, bahkan saat Trump menenggelamkannya.

"Di mana ini?" tanya Presiden Afrika Selatan itu sembari berjalan dengan canggung di kursinya.

Dalam video tersebut, anggota parlemen oposisi sayap kiri Julius Malema terlihat menyanyikan "Bunuh Boer, bunuh petani", nyanyian terkenal yang berasal dari masa apartheid saat melawan kekuasaan minoritas kulit putih.

Video tersebut diakhiri dengan gambar protes di Afrika Selatan di mana salib putih ditempatkan di sepanjang pinggir jalan pedesaan untuk menggambarkan petani yang dibunuh, tetapi Trump secara keliru mengatakan bahwa salib tersebut menunjukkan kuburan mereka.

3. Tindakan Trump dianggap tidak etis

bendera afrika selatan (pexels.com/Ubuntu Images)
bendera afrika selatan (pexels.com/Ubuntu Images)

Dikutip dari BBC, Menteri Reformasi Pertanahan Afrika Selatan Mzwanele Nyhontso mengakui bahwa pertemuan di Ruang Oval itu "tidak enak ditonton".

"Tidak ada genosida di Afrika Selatan. Ada kriminalitas di Afrika Selatan, sama seperti di negara-negara lain dan kriminalitas ini memengaruhi banyak orang," katanya.

Nyhontso memuji Ramaphosa karena tetap tenang, alih-alih membalas serangan Trump saat dia menyergapnya, dengan senjata api yang menyala-nyala.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us