Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden AS, Joe Biden (Twitter.com/President Biden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Selasa (19/4/22), kembali menjanjikan akan mengirim bantuan senjata ke Ukraina. Langkah itu dilakukan setelah Rusia meningkatkan serangannya ke Donbass, Ukraina timur.

Dalam penerbangannya ke New Hampshire, Biden melakukan panggilan video dengan sekutunya dari Uni Eropa (UE), NATO dan G7. Presiden AS itu menjanjikan akan mengirim lagi tambahan senjata ke Ukraina, termasuk tambahan bantuan kemanusiaan.

Dalam acara terpisah, Perdana Menteri (PM) Belanda Mark Rutte juga menjanjikan bantuan militer tambahan ke Ukraina. Dia berjanji negaranya akan mengirim senjata berat ke Kiev yang telah berjuang menghadapi invasi Rusia selama hampir dua bulan.

1. Biden dan Sekutu bersatu untuk memberi bantuan kepada Ukraina

ilustrasi senjata militer (Pixabay.com/Military_Material)

Dalam kunjungan kerja ke New Hampshire, di dalam pesawat Air Force One, Joe Biden melakukan panggilan video bersama para sekutunya. Mereka membahas bantuan lebih lanjut untuk Ukraina, juga membicarakan sanksi tambahan untuk menekan Rusia.

Sekretaris Gedung Putih Jen Psaki, dikutip dari The Guardian, menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu, para pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk terus memberikan bantuan keamanan, ekonomi dan kemanusiaan ke Ukraina pada saat dibutuhkan.

Mereka juga menegaskan solidaritas dengan rakyat Ukraina dan mengutuk penderitaan yang disebabkan invasi tak beralasan Rusia. Dalam panggilan video itu, mereka yang terlibat adalah PM Kanada Justin Trudeau, Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Olaf Scholz.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg dan Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, serta para pemimpin dari Polandia, Jepang dan Italia juga terlibat dalam pertemuan virtual itu.

Mereka semua sepakat untuk terus melakukan koordinasi secara erat, dan membahas keterlibatan diplomatik masing-masing untuk terus membebankan biaya ekonomi yang parah untuk Rusia. Itu berarti, kemungkinan akan ada sanksi ekonomi baru kepada Moskow.

2. AS akan mengirim lebih banyak artileri dan amunisi

Editorial Team

Tonton lebih seru di