Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Bendera Ukraina. (unsplash.com/f_tek)

Jakarta, IDN Times - Menteri Kebijakan Agraria Ukraina Vitaliy Koval, pada Jumat (13/12/2024), mengungkap rencana pengiriman bantuan pangan ke Suriah. Ia menyebut Suriah membutuhkan bantuan pangan usai lengsernya mantan Presiden Bashar al Assad. 

Sebelumnya, Ukraina dituding terlibat dalam membantu pemberontak Suriah untuk melengserkan Assad. Kiev disebut telah mengirimkan puluhan operator drone dan ratusan drone untuk kepada pemberontak untuk melawan tentara pemerintah Suriah. 

1. Klaim rezim Assad menggantungkan impor pangan dari Rusia

Koval mengungkapkan, rakyat Suriah akan menghadapi krisis pangan setelah lengsernya Assad. Selama ini, pemerintahan Assad menggantungkan impor produk pangan dari Rusia. 

"Ini cukup penting. Kami harus berada di sana dengan produk pangan kami. Kami sangat terbuka dengan pengiriman produk pangan dan jika Suriah membutuhkan makanan. Kami akan ada di sana," tuturnya, dikutip Reuters

Selama ini, Ukraina menjadi salah satu eksportir pangan ke negara-negara Timur Tengah dan Afrika. Namun, negara Eropa Timur itu tidak mengirim produk pertaniannya ke Suriah. 

Pada 2023-2024, ekspor jagung ke Suriah hanya mencapai 6 ribu metrik ton dari total 29,4 juta ton jagung yang diekspor Ukraina. Kemungkinan terdapat sejumlah biji-bijian yang masuk ke Suriah melalui negara tetangganya. 

2. Sybiha upayakan pengembalian relasi Ukraina-Suriah

Editorial Team

EditorBrahm

Tonton lebih seru di