Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pasukan Ukraina di perbatasan (Twitter.com/ILKHA)
Pasukan Ukraina di perbatasan (Twitter.com/ILKHA)

Jakarta, IDN Times - Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, pada Kamis (24/3/2022), mengumumkan bahwa mereka telah melakukan pertukaran tawanan perang dengan Rusia. Masing-masing bertukar pelaut sipil yang terlibat insiden di Laut Hitam, Ukraina.

Pertukaran tawanan perang antara Ukraina dan Rusia telah terjadi sebanyak tiga kali, termasuk yang dilakukan pada Kamis. Sebelumnya, Ukraina menukar seorang perwira Rusia dengan lima prajuritnya.

Dalam pertukaran tawanan perang lain, Rusia membebaskan Wali Kota Melitopol, kota selatan Rusia. Ukraina dikabarkan menyerahkan sembilan tentara Rusia yang ditangkap untuk membebaskan wali kota tersebut.

1. Ukraina-Rusia bertukar pelaut sipil yang ditawan

ilustrasi pasukan Rusia (Twitter.com/Минобороны России)

Invasi Rusia ke Ukraina sejak Februari telah menyebabkan berbagai kerugian dari kedua belah pihak. Bangunan hancur, kendaraan tempur binasa, tentara tewas, juga warga sipil meninggal atau kocar-kacir menjadi pengungsi.

Dalam sengitnya pertempuran itu, masing-masing kelompok pasukan yang bertikai berhasil menahan orang-orang dan menawan mereka. Kini mereka melakukan pertukaran tawanan perang untuk saling menyelamatkan kehidupannya.

Pada Kamis, Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk, dikutip dari NPR, mengatakan itu adalah pertukaran penuh pertama sejak Rusia menyerang Ukraina. Sebanyak 19 pelaut sipil Ukraina ditukar dengan 11 pelaut sipil Rusia.

Pelaut Ukraina ditangkap oleh Rusia ketika berusaha menyelematkan pasukan Ukraina dari Pulau Zmiinyi dekat Semenanjung Krimea pada akhir Februari. Sementara pelaut Rusia ditangkap ketika kapalnya tenggelam di dekat kota pelabuhan Odessa, Ukraina selatan.

2. Rusia tukar wali kota Melitopol untuk bebaskan prajuritnya

Insiden di Pulau Zmiinyi pada akhir Februari telah menarik perhatian publik internasional. Tentara Ukraina yang menjaga pulau itu, diperingatkan kapal perang Rusia untuk menyerah. Tapi tentara Ukraina menjawab "Kapal perang Rusia. Persetan dengan dirimu."

Saat itu, Ukraina memperkirakan tentaranya tewas karena kapal perang Rusia membombardir pangkalan di Pulau Zmiinyi. Tapi media pemerintah Rusia kemudian mengatakan bahwa tentara Ukraina itu ditawan. Vereshchuk mengatakan bahwa pemerintah Ukraina saat ini terus berusaha untuk membebaskan para tentaranya yang menjaga Pulau Zmiinyi dan ditawan oleh Rusia.

Dilansir The Moscow Times, dalam pertukaran pada Kamis, selain pelaut sipil, masing-masing juga bertukar tawanan tentara. Komisaris Hak Asasi Manusia di Rusia Tatyana Moskalkova, mengatakan "saya mengonfirmasi informasi mengenai pertukaran 10 prajurit Rusia yang ditahan di wilayah Ukraina dengan 10 prajurit Ukraina."

Media pemerintah Rusia Tass melaporkan bahwa sebelumnya Ukraina dan Rusia juga telah terlibat pertukaran tawanan. Sebanyak sembilan prajurit Rusia dibebaskan dan ditukarkan dengan wali kota Melitopol Ivan Fedorov yang ditangkap.

3. Rusia menukar lima tentara Ukraina untuk bebaskan perwira polisi militer

Ilustrasi pasukan Ukraina (Twitter.com/Defence of Ukraine)

PM Ukraina Vereshchuk juga telah memberikan konfirmasi tentang pertukaran wali kota Melitopol, tapi dia membantah telah terjadi pertukaran tawanan perang lainnya. Meski begitu, pada awal Maret RFE/RL memberitakan telah terjadi pertukaran tawanan perang di kota Summy, utara Ukraina.

Dmytro Zhyvytskiy, kepala administrasi militer wilayah timur laut Ukraina di Sumy, mengatakan pada 1 Maret bahwa telah dilakukan pertukaran tawanan di kota tersebut. Ia menjelaskan bahwa perwira polisi militer Rusia, Yury Nikitin dari kota Omsk, Rusia, ditukar dengan lima tentara Ukraina.

Masing-masing tentara Ukraina itu bernama Dmytro Kvitchenko, Valeriy Poznyak, Ihor Mokrenko, Andriy Frolkov, dan Oleh Solonar. "Pertukaran tahanan pertama terjadi di wilayah Sumy. Kami menukar lima orang kami dari pertahanan teritorial dengan satu perwira polisi militer Rusia," kata Zhyvytskiy.

Serangan Rusia ke Ukraina telah dilakukan selama satu bulan. Rusia diperkirakan mengerahkan sekitar 150 ribu tentara. Meski begitu sejauh ini belum ada kota besar Ukraina yang berhasil diduduki oleh tentara Moskow.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team