Zelenskyy mengungkapkan bahwa krisis pangan dunia saat ini mengingatkan kembali pada korban kelaparan di Ukraina akibat peristiwa Holodomor pada 1932-1933 yang disebabkan oleh otoritas Uni Soviet.
"Lebih dari 90 tahun berlalu, tapi ingatan mengenai ini di keluarga Ukraina masih belum hilang dan tidak akan hilang karena jutaan orang tewas. Kami pastinya mengargai nyawa setiap orang, ribuan orang, ratusan ribu orang. Namun, ketika itu mengenai Holodomor, ini adalah genosida nyata karena jutaan orang tewas," terangnya, dikutip Ukrinform.
Pada Sabtu (23/11/2024), Duta Besar Amerika Serikat (AS) di Ukraina, Bridget Brink mengatakan, Rusia sudah menggunakan pangan sebagai senjata dan alat untuk kekuasaan dan pemaksaan. Ia menyebut agresi Rusia ke Ukraina mengancam kebebasan, keterbukaan, dan perdamaian.
"Hari ini, kami mengingat korban peristiwa Holodomor, sebuah peristiwa kelaparan yang disengaja oleh rezim Stalin dan berujung pada tewasnya jutaan warga Ukraina. Insiden ini akan tetap menjadi sebuah masa terbutuk dalam sejarah manusia. Holomodor tidak hanya sebagai tragedi, tapi karena ini direncanakan untuk memecah moral rakyat Ukraina," pungkasnya.