Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tentara Rusia. (Mil.ru, CC BY 4.0 , via Wikimedia Commons)

Jakarta, IDN Times - Komandan Militer Ukraina, Oleksandr Syrskyi, mengungkapkan bahwa Rusia sudah menyiapkan lebih dari 600 ribu tentara ke garis depan di Ukraina yang diduga untuk melancarkan serangan. 

"Meskipun terdapat upaya diplomasi, Rusia belum mau menyerah untuk mencapai tujuan utamanya di zona perang. Rusia telah mengubah invasi skala besar ke Ukraina menjadi perang yang melelahkan dan menggunakan jumlah tentara hingga mencapai 640 ribu," tuturnya pada Jumat (16/5/2025), dikutip TVP World

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin menolak hadir ke Turki dan mengirimkan pejabat level kedua untuk berdialog dengan Ukraina di Istanbul. Alhasil, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy yang hadir di Turki menyebut Putin tidak menghormatinya. 

1. Rusia disebut masih lancarkan serangan di garis depan

Ilustrasi bendera Rusia. (Dmitry Djouce, CC BY 2.0 , via Wikimedia Commons)

Syrskyi mengatakan bahwa Rusia masih terus melancarkan serangan di garis depan sepanjang 1.100 km. Ia pun mengharapkan segera disetujuinya perjanjian perdamaian antara Rusia dan Ukraina. 

"Kami berharap dapat mencapai perdamaian, tapi Rusia terus melancarkan serangan di sepanjang garis depan. Tentara kami sudah melakukan operasi pertahanan yang efektif dalam meredam serangan Rusia dan berbuntut pada kekalahan besar musuh," ungkap Syrskyi, dilansir Ukrainska Pravda.

Dalam pertemuan dengan NATO itu, ia mengungkapkan bahwa terdapat masalah dalam pelatihan kolektif personel militer Ukraina di negara rekanan. Ia pun mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina saat ini sangat membutuhkan bantuan peralatan tempur. 

2. Rusia pulangkan hampir seribu tentara Ukraina yang tewas

Editorial Team

EditorRama

Tonton lebih seru di