Jakarta, IDN Times - Pasukan Ukraina telah meluncurkan serangan balik di bagian selatan wilayahnya, tepatnya di kota Kherson. Kota itu sebagian besar dikuasai pasukan Rusia invasi dilancarkan pada 24 Februari.
Pada Senin (29/8/2022), sayap militer Kiev mengklaim telah menembus garis pertahanan pertama tentara Moskow. Satu resimen telah meninggalkan posnya dan tentara terjun payung Rusia telah melarikan diri.
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleksiy Arestovych, mengatakan bahwa pasukannya telah menembaki kapal feri yang digunakan Kremlin untuk memasok pasukan Rusia di wilayah Kherson.
Pasukan Ukraina, kutip RFE/RL, juga mengklaim telah menembus garis pertahanan pertama Rusia. Mereka mengumumkan aksi serangan balasan di front selatan untuk merebut kembali wilayah Kherson.
"Hari ini kami memulai aksi ofensif ke berbagai arah, termasuk di wilayah Kherson," kata penyiar publik Ukraina, mengutip juru bicara komando selatan Natalya Humenyuk.
Angkatan bersenjata Ukraina telah beberapa kali meluncurkan serangan di front selatan, termasuk sebelum operasi merebut Kherson dilakukan. Pejabat Kiev mengatakan, mereka menggunakan sistem roket HIMARS yang dipasok dari AS.
Melansir BBC, mereka telah menghancurkan tiga jembatan yang melintasi Sungai Dnipro. Komando selatan Ukraina juga mengklaim telah menghancurkan jembatan ponton Rusia di atas sungai yang digunakan untuk menyeberang.
Dalam pidato yang disiarkan lewat video, Presiden Zelenskyy mengeluarkan peringatan keras kepada pasukan Rusia di wilayahnya.
"Jika mereka ingin bertahan, sudah waktunya bagi tentara Rusia untuk melarikan diri. Pulanglah!" kata Zelenskiy.
Klaim yang telah diumumkan oleh Ukraina belum dapat diverifikasi. Di sisi lain, pihak Rusia mengklaim bahwa Ukraina mengalami kegagalan dalam serangan balik di Mykolaiv dan Kherson.
"Upaya ofensif musuh gagal total," kata Kementerian Pertahanan Rusia dikutip dari Reuters.
Mereka juga mengatakan bahwa Ukraina mengalami kerugian korban yang signifikan.
Media Rusia mengabarkan, Kiev telah meluncurkan serangan rentetan roket ke kota Nova Kakhovka yang diduduki Rusia, sehingga membuat kota tersebut kehilangan akses air dan listrik.
Kota Nova Kakhovka terletak di sebelah timur kota Kherson. Kota tersebut menjadi salah satu target serangan balasan besar-besaran oleh tentara Ukraina.