Jakarta, IDN Times - Seorang ulama dari Gaza mengatakan bahwa serangan Hamas terhadap Israel tahun 2023, yang memicu serangan besar-besaran ke Jalur Gaza, seharusnya dihindari karena jelas akan memberikan dampak buruk bagi rakyat Palestina.
Salman Al Dayeh, mantan dekan Fakultas Syariah dan Hukum di Universitas Islam yang dikelola Hamas di Gaza, menerbitkan fatwa setebal enam halaman, di mana ia mengkritik operasi Banjir Al Aqsa, istilah yang digunakan Hamas untuk serangan 7 Oktober 2023. Menurutnya, serangan itu merupakan tindakan yang melanggar prinsip-prinsip Islam yang mengatur jihad.
“Jika pilar, alasan, atau syarat-syarat jihad tidak terpenuhi, maka jihad harus dihindari agar tidak menghancurkan kehidupan masyarakat, dan ini sesuatu yang bisa diperkirakan oleh para politisi di negeri kita, sehingga serangan tersebut seharusnya dihindari,” jelasnya.
Ia pun membandingkan serangan-serangan Israel sebelumnya di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang jauh lebih ringan dibandingkan serangan 7 Oktober 2023, namun mengakibatkan banyak korban jiwa dan luka-luka, penghancuran rumah dan pengungsian.
“Jadi jelas bahwa reaksi (Israel) terhadap peristiwa yang lebih besar akan lebih merugikan jiwa, harta benda, dan komponen kehidupan (di Gaza). Jika perang berakhir malam ini, penderitaannya akan berlangsung selama beberapa dekade," tambahnya.