Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

AS Sebut Qatar Setuju Usir Hamas dari Negaranya

ilustrasi bendera Qatar (Unsplash.com/成 川)
ilustrasi bendera Qatar (Unsplash.com/成 川)
Intinya sih...
  • Sumber diplomatik AS mengatakan Qatar setuju untuk mengusir mediator Hamas yang menolak kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
  • Pejabat senior AS meminta Qatar untuk mengusir Hamas sekitar dua minggu lalu, namun kabar itu dibantah oleh pejabat Hamas.
  • Qatar telah menjadi mediator konflik Hamas-Israel, namun karena penolakan Hamas, AS meminta mereka untuk mengusir para pejabatnya dari Doha.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sumber diplomatik Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa Qatar sepakat untuk mengusir para mediator Hamas yang berlindung di negara tersebut. Hal itu karena Hamas tidak mau menerima kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera.

Pejabat senior AS yang berbicara dengan syarat anonim pada Jumat (8/11/2024) mengatakan, AS meminta Qatar untuk mengusir Hamas sekitar dua minggu lalu. Doha setuju dan telah memberi tahu pemimpin Hamas tentang keputusan tersebut sekitar 10 hari lalu.

Namun, kabar itu dibantah oleh pejabat Hamas. Dia mengatakan bahwa kabar pengusiran itu tidak berdasar dan merupakan taktik tekanan yang telah diulang berulangkali, tanpa memberikan bukti apa pun.

1. Hamas disebut enggan sepakat terkait pembebasan sandera

salah satu pemandangan Doha, ibu kota Qatar (Unsplash.com/Kenny)
salah satu pemandangan Doha, ibu kota Qatar (Unsplash.com/Kenny)

Qatar telah menjadi mediator untuk menyelesaikan konflik Hamas-Israel. Mereka juga telah menyediakan tempat untuk para pemimpin politik Hamas di Doha.

Dilansir CBS News, namun karena gagal menyepakati negosiasi terkait pembebasan sandera, AS meminta salah satu negara kaya di Teluk itu untuk mengusir Hamas.

"Sebagai konsekuensinya, kantor politik Hamas tidak lagi menjalankan fungsinya di Qatar," kata sumber diplomatik tersebut.

Salah satu pejabat AS mengatakan Qatar telah memainkan peran berharga dalam membantu mediasi. Tapi karena penolakan berulang oleh Hamas untuk membebaskan sejumlah sandera, kehadiran mereka di Doha tidak lagi dapat diterima.

2. Hamas bantah kabar persetujuan Qatar mengusir perwakilan mereka

Pejabat senior Hamas membantah Qatar setuju mengusir para pejabatnya dari Doha. Dia mengatakan, kabat tersebut tidak berdasar dan merupakan taktik tekanan.

"(Cara) ini telah diulang tanpa bukti apa pun," katanya, dikutip CNN.

AS disebut meminta Qatar menggunakan ancaman pengusiran dalam proses negosiasi. Dorongan terakhir untuk menyetujui kesepakatan itu muncul baru-baru ini usai kematian sandera bernama Hersh Goldberg-Polin yang merupakan warga AS-Israel.

Pejabat AS sendiri tidak tahu kapan anggota Hamas akan diusir dari Doha dan ke mana mereka akan pergi. Dia juga mengatakan, Hamas belum diberi tenggang waktu untuk meninggalkan negara itu.

3. Pejabat Qatar sebut kabar kesepakatan pengusiran itu tidak akurat

salah satu pemandangan Doha, ibu kota Qatar (Unsplash.com/Visit Qatar)
salah satu pemandangan Doha, ibu kota Qatar (Unsplash.com/Visit Qatar)

Awalnya, para pejabat Qatar enggan mengomentari laporan terkait persetujuan mereka untuk mengusir Hamas jika gagal negosiasi untuk menyepakati pembebasan sejumlah sandera. Namun baru-baru ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar Majed bin Mohammed al-Ansari angkat bicara.

Dilansir NBC News, dia mengatakan bahwa kabar itu tidak akurat. Dia juga mengatakan tujuan negaranya menjadi saluran komunikasi antara pihak-pihak yang bersangkutan.

Namun saat ini, upaya Doha untuk memediasi pihak-pihak terkait itu sedang terhenti.

Qatar merupakan pemain kunci dalam upaya memediasi konflik Hamas-Israel. Negara itu telah menampung biro politik Hamas selama lebih dari 20 tahun dan bahkan menyediakan ratusan juta dolar bantuan tahunan sebelum perang terjadi.

Kepemimpinan Hamas sendiri terbagi antara sayap militer yang berpusat di Gaza, dan biro politik yang bermarkas di Qatar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us