Menurut kesaksian seorang petugas medis Lebanon yang selamat dari serangan mematikan Israel tersebut, sebanyak 15 orang petugas penyelamat darurat dari Badan Pertahanan Sipil Lebanon tewas dalam pengeboman Israel di pinggiran kota Baalbek pada Kamis (14/11/2024).
"Saya bergegas ke pusat setelah mendengar tentang serangan itu. Saya terkejut dan mulai berteriak. Apa yang terjadi? Kami adalah orang-orang yang membantu orang lain, pekerjaan kami adalah kemanusiaan," kata Saiid Othman kepada Al Jazeera.
Sementara itu, tim penyelamat terus mencari di antara reruntuhan bangunan orang-orang yang hilang di dekat kota tersebut.
Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil menyatakan penyesalan yang mendalam atas serangan langsung terhadap anggotanya. Pihaknya menuturkan bahwa para staf akan terus menanggapi panggilan bantuan dan melanjutkan misi kemanusiannya, tidak peduli seberapa besar tantangan dan pengorbanannya.
"Semua yang tewas dalam serangan di kota Douris dekat Baalbek adalah karyawan dan sukarelawan dari badan layanan tersebut. Jenazah juga ditemukan dan akan memerlukan tes DNA," kata badan tersebut dalam sebuah pernyataan.